Berburu Mistis sambil Belajar Sejarah
RADAR JOGJA Berburu hal mistis sembari berwisata ke lokasi yang dianggap horor, akhir-akhir ini banyak diminati traveler sekaligus pemburu konten. Selain berwisata, juga belajar sejarah menguak dari sisi misteri. Sekaligus menguji adrenalin.
Sebagaimana dilakukan Wahyu Aji Nugroho alias Wahyu Waton, 25. Kecintaanya pada sejarah membuatnya tergerak menggali cerita-cerita mistis di balik bangunan kuno tak berpenghuni, maupun lokasi-lokasi yang dianggap angker dan keramat.
Menurutnya, yang dia lakukan ini untuk menikmati wisata dengan cara lain sembari membangun vlog dan melakukan live streamming. Saya bukan indigo, nggak bisa lihat makhluk astral. Tapi saya selalu penasaran terhadap apa saja yang berbau mistis, khususnya tempat angker, ungkap Wahyu, warga Pandak, Bantul, ini kepada Radar Jogja.
Dari itu dia dan dua rekannya mencoba melakukan ekspedisi memburu bangunan tua. Seperti rumah tak kasat mata di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman. Bank gaib di barat gedung otoritas jasa keuangan dekat Tugu Jogja, banguan kampus mangkrak, bekas stasiun kereta api Sedayu, Bantul, dan yang paling hits vila putih angker Kaliurang, bangunan belanda yang sudah lama tidak dihuni. Bahkan dia juga pernah mengeksplore wisata horor di daerah luar DIJ.
Kebetulan saya dari dulu suka sejarah. Menurut saya, berwisata horor tidak melulu dimaknai dari sisi mistis, tetapi dapat menggali cerita-cerita lain dari orang-orang di sekitar lokasi bangunan angker tersebut, katanya.
Sebagai warga Jogjakarta, dia memandang tanah Jogja mengandung beragam budaya lekat dengan adat tradisi maupun tempat spiritual dan supranatural. Adanya Keraton Jogjakarta semakin menguatkan lekatnya budaya maupun mitos di balik kota pelajar ini.
Menurutnya, wisata horor semakin tren di kalangan anak muda. Bahkan di jagat maya. Konten-konten horor selalu diminati, sehingga dia menilai tempat-tempat horor berpotensi menumbuhkan pariwisata Jogjakarta. Sebab, tak sedikit wisatawan datang ke Jogja hanya berburu konten mistis meniru jejak Genta pada Kisah Tanah Jawa, Sara Wijayanto maupun Jurnal Risa.
Contohnya saat di Kaliurang, saya pernah ketemu beberapa vloger lain dari Solo. Ia datang ke Kalurang karena penasaran dengan cerita mistisnya, beber Wahyu.
Berburu konten horor dia lakukan di siang maupun malam hari. Untuk mengurangi rasa takut saat penelusuran, ia biasa melakukannya secara live streaming dan menyapa penggemar kontennya.
Hal serupa dilakukan Dani Ardiani, 22. Perempuan asal Surabaya ini beberapa waktu lalu mengunjungi vila kosong di daerah kaliurang. Dia dibuat penasaran dengan cerita-cerita horor oleh vloger lainnya. Sehingga saat dia mendapatkan kesempatan berwisata ke Kaliurang. Dia dan keluarganya menginap di salah satu vila. Lalu menyempatkan diri berkeliling di vila-vila buatan Belanda yang sudah tak berpenghuni.
Yang paling saya favoritkan itu, ya Villa Putih Kaliurang. Bangunannya bagus, suasananya sangat horor. Tapi sayangnya, sudah banyak coretan dan atap depannya mulai rusak, bebernya.
Minat Khusus sambil Naik Jip
Di Kaliurang, Hargobinangun, Pakem, Sleman, rupanya berwisata ke lokasi yang dianggap horor cukup diminati. Salah satunya menapaki jejak bangunan kolonial buatan Belanda. Dukuh Kaliurang Timur Anggara Daniawan mengungkapkan, ada 10 titik bangunan mengandung sejarah di Kaliurang. Beberapa di antaranya, kosong tidak berpenghuni.
Umumnya lokasi-lokasi ini banyak disisir oleh pemburu konten. Mereka sambil menaiki jip ke lokasi-lokasi tersebut, ungkap Anggara sekaligus anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kaliurang ini.
Berwisata sambil berjelajah sejarah kolonial Belanda menjadi wisata minat khusus tersendiri. Oleh karena itu, dia mengambil peluang menjajakan paket wisata sejarah atau kerap disebut wisata horor. Horor yang dimaksud bukan menjajakan wisata seperti uji nyali di tempat-tempat angker. Tetapi cenderung mempelajari dari sisi sejarahnya.
Kami membuka paket khusus ini. Selain berwisata ke sejumlah objek wisata, kami juga menawarkan paket wisata berjelajah di bangunan kuno Belanda, katanya.
Wisata minat khusus ini rupanya juga dilirik pengunjung wisata lingkup keluarga. Mereka ingin sekadar berswafoto di bangunan yang dikenal angker. Untuk menjual paket ini, dia mengemasnya melalui konten. Lalu mempromosikan dengan menggali sejarah bangunan vila kosong satu per satu. Menurutnya, cara ini berpotensi menarik wisatawan minat khusus.
Sekadar di ketahui, Kaliurang merupakan kota kecil di kaki Gunung Merapi yang memiliki sejarah kolonial Belanda. Konon zaman dulu lokasi ini disukai orang Belanda karena udaranya sejuk. Kemudian pada 1925 berdiri vila-vila megah buatan Belanda. Lokasi itu sebagai tempat istirahat bagi orang Belanda yang tinggal di kaki bukit sambil melakukan penelitian.
Pada erupsi Merapi 22 November 1994, sebagian bangunan mulai rusak dan dibiarkan terbengkalai. Bahkan hingga sekarang. Beragam kisah misteri di dalamnya muncul dan semakin menambah angker bangunan tersebut. Untuk wisata uji nyali juga berpotensi, bahkan kerap dijujuki youtuber misteri ataupun syuting horor, tandasnya. (mel/laz)










