Sebut Putin Tak Punya Hati, PBB Desak Buka Blokir Pelabuhan Ukraina

Sebut Putin Tak Punya Hati, PBB Desak Buka Blokir Pelabuhan Ukraina

Nasional | law-justice.co | Sabtu, 14 Mei 2022 - 06:49
share

Presiden Rusia Vladimir Putin disebut tak punya hati olehKepala Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) David Beasley karena memblokir pelabuhan Ukraina di Laut Hitam. Dia mendesak Putin untuk segera membukanya.

Beasley menyebut bencana pangan global akan terjadi jika pelabuhan tetap diblokir oleh Moskow sejak melancarkan invasi ke Ukraina.

"Jutaan orang di seluruh dunia akan mati karena pelabuhan-pelabuhan ini diblokir," kata Beasley seperti dikutip, Kamis (12/5).

"Jika Anda (Putin) memiliki hati bagi dunia, terlepas dari bagaimana perasaan Anda tentang Ukraina, Anda perlu membuka pelabuhan-pelabuhan itu," paparnya menambahkan.

Beasley memperingatkan Putin bahwa pelabuhan harus beroperasi dalam 60 hari ke depan atau pasokan pangan global, terutama dari Ukraina, akan terganggu. Ukraina memang diketahui menjadi salah satu negara lumbung pangan dunia.

Ukraina juga merupakan eksportir berbagai komoditas bahan pangan utama seperti gandum.

"Jika Anda (Putin) tidak menyelesaikan dan membuka pelabuhan-pelabuhan ini, ekonomi Ukraina benar-benar runtuh," ujar Beasley seperti dikutip CNN.

Rusia diketahui memblokir pelabuhan Odessa dan pelabuhan lainnya di Ukraina hingga membuat pengiriman hasil pertanian dari negara eks Uni Soviet itu tertahan.

Menurut Departemen AS, Ukraina juga merupakan salah satu dari lima eksportir global teratas untuk berbagai produk pertanian utama, termasuk jagung, gandum dan barley. Pada 2021, produk pertanian menyumbang 41 persen dari total ekspor Ukraina.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mencatat invasi Rusia ke Ukraina telah membuat sekitar 20 juta ton biji-bijian terjebak di Ukraina. Biden mengungkapkan jika bahan pangan tidak sampai ke pasar maka banyak orang Afrika yang akan mati kelaparan karena Ukraina adalah satu-satunya pemasok pangan sejumlah negara Afrika.

Di sisi lain, seorang pejabat tinggi Jerman menuduh Rusia menggunakan energi sebagai "senjata" setelah negara tersebut menjatuhkan sanksi pada 31 perusahaan energi asing. Beasley dari PBB mengatakan Rusia juga akan menjadikan makanan sebagai `senjata` jika pelabuhan tidak segera dibuka kembali.

Namun, Beasley menyebut membuka blokir tidak akan mudah. Selain karena blokir dipertahankan oleh ranjau dan kapal perang, militer Ukraina juga khawatir pembukaan pelabuhan akan membuat Rusia menarik langkah cepat dan menyerang Ukraina melalui pelabuhannya.

Oleh karena itu, Beasley meminta para pemimpin dunia untuk menekan Rusia sehingga pasokan pangan dapat lebih mudah masuk dan keluar dari Odessa.

Topik Menarik