Percepat Adopsi Teknologi Digital UMKM Menkominfo Dorong Kolaborasi Di 13 Kawasan Prioritas

Percepat Adopsi Teknologi Digital UMKM Menkominfo Dorong Kolaborasi Di 13 Kawasan Prioritas

Nasional | rm.id | Jum'at, 13 Mei 2022 - 22:32
share

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong transformasi digital bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Salah satunya melalui Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 bagi UMKM, program pendampingan berkelanjutan kepada UMKM produsen di sektor pengolahan di 13 kawasan prioritas.

"Program ini akan dilakukan selama 6 bulan secara offline maupun online , melibatkan 165 fasilitator atau lokal heroes , dan dilaksanakan di 15 lokasi Training Center yang tersebar di 13 kawasan prioritas. Indonesia ini besar, mengerjakannya tidak sederhana," ujar Menkominfo Johnny G. Plate saat memberi sambutan dalam Peluncuran Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 bagi UMKM secara hibrida dari Jakarta Pusat, Jumat (13/5).

Ketiga belas kawasan tersebut meliputi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, dan Kepulauan Seribu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

"Untuk mendukung fasilitas pendampingan UMKM akan disediakan starterkit berupa paket data untuk 30.000 UMKM selama 6 bulan dan dilengkapi dengan aplikasi agregator sistem Point of Sales (PoS) dan learning management system ," kata Johnny.

Melalui program adopsi teknologi digital UMKM 4.0 ini diharapkan dapat terjadi peningkatan level atau scaling-up UMKM dari sisi adopsi teknologi digital yang dibagi berdasarkan empat level yaitu level beginner , observer , adopter , dan leader .

Level beginner ditujukan bagi UMKM dengan dimensi bisnis dan keuangan dan teknologi yang masih rendah. Kedua, observer atau menggunakan marketplace , bagi usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern namun dengan tingkat penggunaan teknologi yang cenderung rendah.

Ketiga yaitu adopter, yaitu usaha-usaha dengan tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang cukup baik tetapi pengelolaan usaha masih cenderung tradisional, menggunakan platform fintech dan aggregator dan Point of Sales system.

Sedangkan level leader merupakan usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern dan telah memiliki tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang relatif tinggi.

"Atau menggunakan Big Data 3D modelling , QR Code, Augmented Reality atau Virtual Reality," tutur Menteri Johnny.

Dia menjelaskan, program ini merupakan bentuk pendampingan lanjutan dari program UMKM go digital atau digital onboarding dan bersifat lebih intensif.

Melalui fasilitas pendampingan yang berkelanjutan tersebut, diharapkan UMKM produsen sektor pengolahan dapat memperluas akses pemasaran, meningkatkan pendapatan, daya saing inovasi, serta efisiensi dan efektivitas operasional bisnis, sehingga UMKM dapat naik kelas dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian terutama dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Menteri Johnny menekankan, dibutuhkan komitmen dukungan kebijakan strategis dari berbagai pihak.

"Termasuk Bapak-Ibu para kepala daerah, kementerian dan lembaga, serta dukungan dari industri itu sendiri baik technology company domestic maupun global technology, serta ekosistem digital nasional kita secara keseluruhan. Kita bersama-sama perlu memastikan kebermanfaatan dan keberlanjutan dari program ini," ajaknya.

Menkominfo menilai, di momen-momen saat sekarang ini publik berpihak dan menempatkan penciptaan lapangan pekerjaan sebagai prioritas yang pertama dan UMKM menjadi simpul penting untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Baik jumlah maupun kualifikasi lapangan pekerjaan dan kualitas lapangan pekerjaan itu sendiri.

"Oleh karena itu, marilah kita lanjutkan momentum sinergi bersama ini, perkuat dukungan dan kolaborasi, bangun orkestrasi nasional secara perbesaran demi mewujudkan Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju," tandasnya. [ OSP ]

Topik Menarik