PAN Juga Tutup Mulut Soal Capres-Cawapres Koalisi Indonesia Bersatu

PAN Juga Tutup Mulut Soal Capres-Cawapres Koalisi Indonesia Bersatu

Nasional | republika | Jum'at, 13 Mei 2022 - 15:23
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi masih enggan mengungkap sosok yang akan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Bersatu. Ia menyampaikan, pertemuan tersebut masih dalam rangka menyamakan persepsi bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pertemuan PAN-Golkar-PPP, Koalisi Indonesia Bersatu untuk menyamakan persepsi dan pemikiran dalam mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu 2024," ujar Viva saat dihubungi, Jumat (13/5).

Ketiga partai memiliki persepsi yang sama, bahwa pemilu adalah pengejawantahan kedaulatan rakyat dan sarana demokrasi. Prosesnya dapat berjalan efektif dan kualitatif untuk menciptakan demokrasi Indonesia yang maju dan bermartabat.

"Politik ide, gagasan, dan pemikiran adalah menjadi bagian esensial dalam proses politik agar dapat membangun pemilu elektoral yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," ujar Viva.

Ditanya kembali soal peluang Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan untuk maju sebagai capres atau cawapres, Viva enggan menjawabnya. Mengingat partai berlambang matahari itu merupakan pemilik suara terbesar kedua di Koalisi Indonesia Bersatu.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP merupakan sesuatu yang bagus. Pasalnya, koalisi tersebut merupakan pertemuan antara kelompok nasionalis dan Islam.

"Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu tersebut bagus karena bertemunya kelompok nasionalis dan kelompok Islam," ujar Romli.

Koalisi Indonesia Bersatu, nilai Romli, kemungkinan besar akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Mengingat partai berlambang pohon beringin itu memiliki suara tertinggi ketimbang PAN dan PPP.

"Wajar jika koalisi ini juga mengusung Airlangga Hartarto, karena ia Ketum Golkar pemilik kursi mayoritas dalam koalisi tersebut. Dengan terbentuknya koalisi ini, maka peluang adanya tiga pasang kandidat cukup besar," ujar Romli.

Topik Menarik