Pengembangan Perpustakaan Bakal Berbasis Teknologi Informasi

Pengembangan Perpustakaan Bakal Berbasis Teknologi Informasi

Nasional | koran-jakarta.com | Jum'at, 13 Mei 2022 - 14:28
share

JAKARTA - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando mengatakan pengembangan perpustakaan ke depan berbasis teknologi informasi. Hal tersebut menghadapi revolusi industri 4.0 dalam beberapa tahun belakangan ini.

"Perpusnas dan seluruh unit perpustakaan di Indonesia yang berada dibawah naungannya, terus bersinergi dengan segala perubahan yang ada di masyarakat," ujar, Syarif, dalam Konferensi Pers HUT Ke-42 Perpusnas, di Jakarta, Jumat (13/5).

Dia menerangkan, perpustakaan sebagai leading sector pengembangan dan pembinaan kegemaran membaca menjalankan program terkait dengan pengembangan budaya literasi. Menurutnya, harus ada pergeseran paradigma dari semula masyarakat menjangkau perpustakaan, menjadi perpustakaan menjangkau masyarakat.

Syarib menyebut, perpustakaan merupakan sarana untuk penyediaan sumber belajar sepanjang hayat. Kehadirannya berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. "Perpustakaan dituntut memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir," katanya.

Lebih jauh, Kepala Perpusnas mengapresiasi semua orang yang sudah mencatatkan dan menulis hal-hal baik dalam lingkup sejarah dan perkembangan peradaban manusia di Indonesia. Hal tersebut menjadi warisan tak ternilai yang kini menjadi koleksi utama Perpusnas dalam melakukan literasi ke masyarakat.

"Inovasi pemikiran jauh lebih dahsyat daripada perang fisik. Tanpa bahan bacaan yang kuat, kita tidak akan punya kekuatan berpikir," terangnya.

Dia meyakini, budaya baca menjadi akar kreativitas dan inovasi. Menurutnya, tak ada satupun teori untuk menjadi cerdas selain membaca. "Saat ini, Perpusnas banyak menyediakan ilmu terapan berupa tutorial, yang dibuat dalam aplikasi, lalu di- share ," tandasnya.

Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Perpusnas, Joko Santoso, mengatakan, literasi berkontribusi positif menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif. Perlu terus dilakukan pengembangan kemampuan pekerja dan angkatan kerja dalam mengadopsi alat, proses, dan prosedur baru agar siap menghadapi revolusi industri 4.0.

Dia menyatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kemampuan adaptasi teknologi sangat dibutuhkan. Sehingga bisa mengakselerasi tranformasi ekonomi berbasis digital.

"Di sinilah, perpustakaan berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi SDM melalui transformasi perpustakaan untuk mewujudkan ekosistem digital nasional," terangnya.

Topik Menarik