PDIP dan PSI Sibuk Komentari Kunjungan Anies ke Eropa, Relawan: Cari Kritik Itu yang Masuk Akal

PDIP dan PSI Sibuk Komentari Kunjungan Anies ke Eropa, Relawan: Cari Kritik Itu yang Masuk Akal

Nasional | wartaekonomi | Jum'at, 13 Mei 2022 - 13:40
share

Relawan Bala Anies menilai kritik PDIP dan PSI terkait kunjungan kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Eropa hanya berusaha mencari-cari kesalahan Anies.

"Kritik boleh saja, tapi jangan asal kritik. Kritik itu yang sifatnya masuk akal. [Anies] dikatakan jalan-jalan, ya tidak, orang itu bekerja. Namanya saja kunjungan kerja," kata Sismono Laode, Ketua Relawan Bala Anies, saat dihubungi Warta Ekonomi , Jumat (13/5/2022).

Laode mengutip kembali penjelasan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkait kunjungan Anies ke Eropa. "Ada urusan soal transportasi di sana, termasuk MRT," ujarnya.

Dia juga menggarisbawahi kunjungan Anies ke Eropa seharusnya sudah melalui prosedur perizinan dengan mengajukan berkas-berkas permohonan. Oleh karena itu, apabila Anies Baswedan melangsungkan rencana kunjungannya, berarti kegiatan Anies layak untuk diberikan izin.

"Jadi, tidak ada alasan yang kuat bahwa Pak Anies ke sana hanya untuk jalan-jalan," tandasnya.

Laode menambahkan, baik PDIP maupun PSI kerap memberikan kritik pada apa pun yang dilakukan oleh Anies Baswedan. Akan tetapi, menurut Laode, kritik dari kedua partai tersebut biasanya bertentangan dengan realitas yang terjadi.

"Kalau mereka katakan A, berarti A minus . Kalau mereka katakan Pak Anies jalan-jalan, berarti Pak Anies kerja di sana," pungkas dia.

Sebelumnya,Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsonoberpendapat alasan Anies ke Eropa untuk menindaklanjuti kerja sama transportasi seolah dibuat-buat. Sebab, MRT di ibu kota sudah mulai beroperasi sehingga menurut dia tak perlu ada kerja sama lainnya.

"Kalau bicara MRT, apa yang mau dibahas? Persoalannya apa?" kritik dia.

Selain Gembong, kritik juga datang dari Ketua Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo. Menurutnya, Anies Baswedan seharusnya fokus menyelesaikan janji-janji yang belum usai pada sisa enam bulan masa jabatannya, alih-alih melakukan kunjungan ke Eropa.

Dia menjelaskan janji-janji yang ia maksud tercantum pada Instruksi Gubernur No. 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah.

"Intinya salah prioritas. Bagaimana bisa program prioritas banyak yang belum tuntas tapi malah kunjungan kerja ke Eropa lebih dari seminggu," tukasnya.

Topik Menarik