Tiga Orang Masih Opname, Satu Anak Kedua Kakinya Lumpuh Permanen

Tiga Orang Masih Opname, Satu Anak Kedua Kakinya Lumpuh Permanen

Nasional | jawapos | Jum'at, 13 Mei 2022 - 12:30
share

JawaPos.com- Trauma mendalam atas ambrolnya waterslide Waterpark Kenjeran Park (Kenpark), Surabaya, masih menyelimuti sejumlah keluarga korban. Terlebih setelah mendapati hasil pemeriksaan berkala bahwa salah seorang korban lumpuh permanen.

Hal itu disampaikan Abil Malik Sadili kemarin (12/5). Satu di antara tiga anaknya lumpuh permanen. Kelumpuhan tersebut dialami putrinya bernama SA setelah menjadi korban ambrolnya waterslide.

Kedua kakinya mengalami kelumpuhan permanen, kata Sadili saat ditemui di RSUD dr Soetomo kemarin. Kondisi dua anaknya yang lain berangsur membaik dengan beberapa proses penyembuhan, termasuk pengaturan pernapasan.

Alhamdulillah, semuanya membaik. Satu anak lainnya mengalami kelumpuhan itu, ungkapnya.

Sadili juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses penyembuhan. Termasuk, kata dia, pihak manajemen yang telah membantu dalam proses penyembuhan dan selama perawatan berlangsung.

Sadili mengungkapkan, banyak pihak yang terlibat, termasuk RSUD dr Soetomo, agar anaknya dapat kembali pulih. Harapan itu masih ada. Kami terus memperkuat mentalnya. Sampai saat ini belum tahu kalau hasilnya begitu, ungkapnya.

Apa pun kondisinya, kata warga Kenjeran itu, dirinya akan berbuat semaksimal mungkin untuk kesembuhan anaknya. Saya mikir ke depan sekarang. Dia masih muda. Masa depan masih panjang. Jadi, mental semuanya perlu dipersiapkan, tuturnya.

Sementara itu, Dirut RSUD dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi SpBS (K) mengatakan, tiga pasien korban ambrolnya seluncuran wahana waterpark di Kenpark saat ini masih dirawat di RSUD dr Soetomo.

Satu pasien yang berdomisili di Jalan Kedinding Tengah, Kecamatan Kenjeran, dirawat di ruang high care unit (HCU). Dua pasien lainnya dirawat di ruang rawat inap Edelweis instalasi gawat darurat (IGD).

Laporan tadi malam, semua sudah ditangani. Termasuk, yang fraktur tulang sudah dioperasi. Pasien dengan kasus ringan sudah dipulangkan, katanya.

Joni menuturkan, tiga pasien yang masih dirawat masih diobservasi pasca tindakan operasi. Selain itu, tim medis RSUD dr Soetomo bersama Pemkot Surabaya melakukan healing untuk penyembuhan pasien. Karena korban warga Surabaya, kita bersama pemkot melakukan healing pada pasien, ujarnya.

Joni menjelaskan, kondisi tiga pasien yang tersisa memang berat. Lama perawatan di rumah sakit sangat bergantung pada kondisi pasien. Pasien yang kondisinya berat sudah dioperasi. Pasien mengalami dislokasi yang membutuhkan stabilisasi dan rehabilitasi medis.

Mudah-mudahan ada perbaikan karena usia pasien masih terbilang muda, ujarnya.

Topik Menarik