Potensi RI Dipromosikan Di Depan CEO AS, Jokowi Minta Dukungan Masuk Global Value Chain Lewat Digitalisasi

Potensi RI Dipromosikan Di Depan CEO AS, Jokowi Minta Dukungan Masuk Global Value Chain Lewat Digitalisasi

Nasional | rm.id | Jum'at, 13 Mei 2022 - 08:34
share

Presiden Jokowi dan sejumlah pemimpin negara ASEAN bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat (AS) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis (12/5).

Dalam sambutannya, Jokowimenyampaikan,sebagai Presiden G20, Indonesia ingin memastikan agar G20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global.Terutama, bagi kemajuan negara-negara berkembang.

Jokowi juga mengharapkan kerja sama konkret yang menguntungkan dengan ASEAN, khususnya Indonesia.

Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap, para CEOperusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G20. Juga dengan ASEAN, khususnyaIndonesia, ujarJokowi.

Dalam hal ini,Jokowi menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital.

Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Saat ini, Indonesia adalah negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia, ungkap Jokowi.

Tak cuma itu. Jokowi juga menyebut Indonesiakaya akan tambang. Seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan. Termasuk, baterai litium dan mobil listrik.

Kekayaan alam Indonesia yang memilikipotensi energi hijau, juga ikut dipromosikan. Misalnya saja,pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geotermal yang sangat berlimpah.

Kami memastikan, produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Karena itu, kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia, tuturJokowi.

Dia pun menekankan keseriusan Indonesia, dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua.

Asal tahu saja, saat ini, Indonesia memiliki 2.346 start - up. Terbanyak kelima di dunia.

Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity - building. Serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi, ucap Jokowi, yang dalam kesempatan ini didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Dubes RI untuk AS Rosan Roeslani.

Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry, dan sejumlah pimpinan perusahaan AS. Seperti Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya. [HES]

Topik Menarik