Selain Melepas Penat, Warga Bisa Berolahraga di Tebet Eco Park

Selain Melepas Penat, Warga Bisa Berolahraga di Tebet Eco Park

Nasional | jawapos | Jum'at, 13 Mei 2022 - 08:35
share

Jakarta sangat membutuhkan ruang terbuka hijau (RTH). Meski telah memiliki 2.166 taman kota, jumlah itu masih dianggap belum memadai kota yang kini lebih didominasi gedung pencakar langit. Upaya itu terus ditambah dengan kehadiran Tebet Eco Park. Setidaknya bisa membuat suhu Ibu Kota menjadi lebih sejuk.

KUSWANDI , Jakarta

MENDUNG menggelayut pada Kamis (12/5) pagi di Tebet Eco park, Jakarta Selatan. Cuaca itu tidak menyurutkan langkah Asnina, 60, bersama anak dan cucuknya pergi ke taman kota yang berlokasi di Jalan Raya Tebet, Jakarta Selatan itu.

Dengan mengendarai sepeda motor bersama Marisa (anak) dan Argani (cucu), Asnina meyakinkan diri untuk berangkat dari rumah di Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan.

Keinginan datang ke taman kota itu tak lepas dari rasa penasaran dan ingin menyenangkan hati sang anak dan cucu yang masih berusia lima tahun. Buktinya sang anak dan cucu begitu semringah di area taman yang penuh dengan pepohonan tersebut. Apalagi ada permainan seperti trampolin. Kehadiran wahana itu membut nenek 60 tahun itu lupa umur dan ikut bermain.

Maaf, ini (trampolin) buat usia di bawah 13 tahun, ucap salah seorang petugas keamanan berseragam kepada Asnina dengan sopan.

Tak ayal nenek yang mengenakan daster dipadu kerudung krem dan sepatu kets itu memilih turun. Oh ya pak, maaf ya, kata Asnina berulang-ulang. Asnina pun memilih duduk di samping area bermain trampolin sembari berbincang dengan anak dan cucu.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, hingga 2019 Pemprov DKI mencatat memiliki 2.166 taman kota. Jumlah iti diharapkan dapat menopang kebutuhan RTH di kota metrpolitan ini.

Taman Tebet Eco Park itu sebelumnya dikenal sebagai dengan Taman Honda Tebet. Memiliki luas 7,3 hektare baru saja diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada (23/4) lalu. Tebet Ecopar menyatukan taman sisi utara dan selatan.

Kehadiran taman kota yang eksotis seperti di Tebet Eco park menjadi tempat yang sangat berarti bagi masyarakat jelata seperti Asnina. Taman itu didapat diakses secara gratis. Di samping sebagai tempat olahraga, taman itu juga menjadi tempat melepas penat bagi warga di tengah hiruk pikuknya kota.

Bagus tamannya, terjangkau buat masyarakat kecil seperti kita ini. Kalau yang bayar, misal tarif masuk Rp 50 ribu. Buat sehari-hari saja kita susah. Alhamdulillah enak banget. Seneng deh ke sini. Lepasin hati yang sumpek di rumah gitu, hehehe, ujar perempuan asal Bukittinggi itu kepada JawaPos.com dengan riangnya.

Kenyaman juga dirasakan sang anak, Marisa. Perempuan muda yang biasa disapa Ica itu sangat mengagumi keindahan dan kenyamanan taman kota yang sebelumnya bernama Taman Honda Tebet itu.

Bagus tamannya, nggak ada taman kota yang taman bermainnya sebagus ini. Ada trampolin, perosotan macam-macam, ada yang pendek dan panjang. Ada jembatan (Infinity Link Bridge). Kalau malam nyala. Jadi bagus buat foto-foto, ungkap mahasiswi salah perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan itu.

Ica mengaku kerap berangjangsana ke taman kota yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Sudah beberapa kali ke sini. Pertama kali tahu dari media sosial tentang taman ini, tukas anak bungsu dari empat bersaudara tersebut.

Yunita Amalia, 28, pengunjung lainnya merasakan kesan serupa. Dia mengagumi keindahan dan kenyaman taman yang letaknya tak jauh dari kantor tempatnya bekerja.

Sebagai orang yang beberapa kali datang ke Tebet Eco Park. Kesan pertama itu pasti wuih bagus nih banyak spot yang mengakomodir kebutuhan pengunjung. Misalnya, jembatan si oren itu enak banget buat foto-foto. Ada table picnic juga di plaza sisi utara di bawah pohon pohon besar dan rindang, enak banget untuk kerja, piknik, atau yang butuh keteduhan, ungkapnya.

Tebet Eco park memang dilengkapi fasilitas playground untuk anak-anak dan alat olahraga. Tidak ketinggalan toilet dan musala yang begitu nyaman. Jogging track enak, untuk sepeda juga enak, imbuhnya.

AKSES DUA TAMAN: Jembatan penghubung di Tebet Eco Park dimanfaatkan pengunjung untuk mengakses dua taman tanpa menyeberang jalan. (ILHAM SAFUTRA/JAWAPOS.COM)

Jaga Kebersihan Taman

Sejak dibuka Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada (23/4) lalu, Tebet Eco park kebanjiran pengunjung. Saya alhamadulillah bersyukur, karena sekarang banyak kemajuan (Taman Tebet Eco Park). Banyak pengunjung, dari mana-mana pada datang, ujar Lutfi, petugas kebersihan dari Dinas Perhutanan Kota Jakarta.

Lutfi memang ditugaskan untuk mengawasi kebersihan Tebet Eco park. Saking ramainya pengunjung, petugas kebersihan kewalahan membersihkan sampah yang berserakan di area taman. Terutama pada libur hari raya Idul Fitri pekan lalu. Semua orang berbondong-bondong pelesiran ke taman kota yang masuk dalam jajaran pilihan lokasi wisata libur Lebaran dari Dinas Pariwisata DKI.

Itu bener-bener ramainya minta ampun (pasca lebaran-Red). Kita sampai nelusurin sampah dan nyamperin orang yang pada makan dan minum, keluh pria yang sudah empat tahun jadi petugas kebersihan kepada JawaPos.com.

Lutfi mengimbau pengunjung taman tetap menjaga kebersihan lingkungan di area taman. Kita akan maksimal menjaga kebersihan taman. Tapi kami minta kerja samanya pengunjung agar membuang sampah pada tempat sampah yang sudah tersedia di lokasi, pintanya.

Berkah Bagi Para Pedagang

Ramainya pengunjung yang datang ke Tebet Eco Park juga menjadi berkah tersendiri bagi Nuryanto, 51. Pria yang sudah bertahun-taun berjualan di area taman itu seperti kecipratan rezeki berlimpah. Dagangannya laris seiring banyaknya pengunjung yang datang. Alhamdulillah, sekarang lebih ramai yang beli Dimsum, katanya semringah.

Menurut Nuryanto, para pedagang di kawasan Tebet Eco Park dibatasi hanya beberapa orang. Terutama di depan pintu masuk utama taman sisi selatan. Kata dia, pihak Satpol PP tak segan-segan mengusir pedagang, jika berani berjualan di depan pintu utama bagian selatan.

Kalau pedagang yang sudah lama seperti saya nggak diusir, mereka (Satpol PP) sudah tahu dan mengerti. Tapi kalau pedagang yang baru-baru, nggak boleh dagang di sini. Pasti diusir, tutur pria yang tinggal di bilangan Jakarta Timur tersebut.

Masukan dari Pengunjung

Meski banyak menuai pujian, namun kritik dan masukan juga diungkapkan pengunjung. Ica yang datang bersama Asnani ibunya berharap pihak pengelola lebih banyak menyiapkan lahan parkir, agar pengunjung tak kejauhan untuk masuk menuju area taman, khususnya di sisi selatan taman.

Perbanyak lahan parkir yang kurang, selebihnya udah bagus, ungkapnya.

Sementara Yunita meminta agar pihak pengelola memperhatikan kondisi air sungai yang mengendap dan agak berbau. Untuk sungai yang ada karena musim kemarau jadi airnya kering. Kurang estetik aja kelinhatannya, tutur Yunita. (*)

Topik Menarik