Tren Kasus DBD Naik, Serentak Fogging Mako Polres dan Polsek Jajaran

JawaPos.com- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa kabupaten/kota Jatim, belakangan terpantau terus naik. Bahkan, tidak sedikit jumlah yang meninggal. Memasuki masa kemarau yang masih disertai hujan, menjadi salah satu media perkembangan nyamuk mematikan itu.

Data dari dinas kesehatan (Dinkes) Jatim, dari 668 kasus pada Januari 2021, meningkat menjadi 1.220 kasus pada Januari 2022. Artinya, ada peningkatan sampai 100 persen. Tren kenaikan kasus itu juga terjadi di Gresik.

Tidak ingin, kasus DBD terus meningkat, Polres Gresik melakukan fogging di Mako dan Polsek jajaran. Akhir-akhir ini banyak kasus DBD. Karena itu, kami instruksikan untuk serentak melakukan fogging, kata Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis, Kamis (12/5).

Fogging yang dilakukan di Mako Polres dan seluruh Polsek jajaran tersebut akan dilakukan bergantian. Ada tiga petugas kesehatan yang bekerja melaksanakan fogging tersebut. Kami jadwal secara bergantian untuk fogging dan akan rutin dilaksanakan untuk antisipasi, ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengajak semua anggota Polres Gresik dan jajaran serta masyarakat agar ikut rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Yakni, dengan melaksanakan 3M (menguras, mengubur, dan menutup tempat penampungan air). Kita semua harus bekerjasama dalam upaya PSN ini, ujarnya.

Baca Juga :
Polisi di Bandung Terjun Langsung Fogging Antisipasi DBD

Seperti diketahui, dalam beberapa pekan belakangan, kondisi suhu terasa panas atau terik saat siang. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi demikian itu terjadi hingga pertengahan sampai Mei 2022. Namun, beberapa kali masih hujan. Termasuk di wilayah Gresik dan sekitarnya.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Saat stamina menurun, mudah terjangkit penyakit. Termasuk DBD yang berkembang biak di kubangan atau saluran-saluran air tidak bersih.