Said, Ketua Banggar: Tender Gorden Rumah Dinas DPR Rp43,5 M Dibatalkan

Said, Ketua Banggar: Tender Gorden Rumah Dinas DPR Rp43,5 M Dibatalkan

Nasional | law-justice.co | Kamis, 12 Mei 2022 - 22:25
share

Ketua Badan AnggaranDPR RI Said Abdullah meminta tender pengadaangorden DPRdi rumah dinas anggota dewan yang dimenangkan PT Bertiga Mitra Solusi sebesar Rp43,5 miliar, dibatalkan.

Meskipun memenuhi sisi transparansi dalam proses pelelangan, menurutnya, tender itu melukai hati masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19."Namun, karena sekarang sudah menjadi pro dan kontra, bukan persoalan transparan, bukan persoalan proses yang terjadi dalam pelelangan, namun seakan-akan dengan tanda kutip ini melukai hati masyarakat kita di tengah pandemi," kata Said dalam keterangan pers, Kamis (12/5).

"Hemat saya selaku Ketua Banggar DPR, alangkah baiknya jika kemudian dengan tegas dinyatakan ke publik bahwa Rp43,5 miliar itu untuk gorden rumah jabatan anggota DPR dibatalkan saja," imbuhnya.

Said berkata, tender tersebut pada akhirnya tidak akan menuai manfaat. Bahkan, menurutnya, banyak anggota yang tidak mengetahui proses tender itu terjadi. Politikus PDIP itu pun mengaku ikut bertanggung jawab dalam penganggaran tender itu.

"Bagaimana proses yang terjadi di penganggaranbarangkali saya sebagai Ketua Banggar dan saya ikut bertanggung jawab kemudian proses satuan tiganya di Kesetjenan [DPR] dengan BURT [DPR]," katanya.

"Sebaiknya batalkan proyek gorden Rp43,5 miliar," tambahnya. Sebelumnya, tender gorden rumah dinas DPR menjadi polemik usai DPR menetapkan PT Bertiga Mitra Solusi sebagai pemenang dengan nilai tawaran Rp43,5 miliar. Padahal, ada dua perusahaan lain yang mengajukan harga lebih murah.

Publik juga mengkritik karena anggaran yang dipakai sangat besar hanya untuk pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR di Kalibata. Sekjen DPR Indra Iskandar menerangkan bahwa gorden, vitrase, dan blind yang digunakan saat ini di rumah dinas anggota DPR di Kalibata dan Ulujami, Jakarta Selatan merupakan hasil dari proses pengadaan atau lelang pada 2010.

Menurutnya, banyak gorden, vitrase, dan blind di rumah dinas anggota dewan yang kondisinya sudah lapuk dan rusak saat ini. Namun pemenang lelang gorden ditengarai bukan perusahaan sebenarnya yang mengerjakan lelang gorden tersebut.


Topik Menarik