Krimonolog: Kampanye LGBT Belum Menjadi Bagian Pidana

Krimonolog: Kampanye LGBT Belum Menjadi Bagian Pidana

Nasional | republika | Rabu, 11 Mei 2022 - 13:35
share

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kecaman terhadap podcast Deddy Corbuzier terkait tutorial menjadi LGBT dikaitkan dengan kampanye perbuatan seksual sesama jenis di Indonesia. Namun kriminolog mengingatkan, ada pelajaran yang perlu diambil, bahwa kampanye LGBT ternyata belum menjadi bagian pidana, karena tidak diakomodasi dalam Undang Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

Kriminolog Achmad Hisyam mengungkapkan, masalah LGBT sama sekali tidak terakomodasi dalam UU Penghapusan Kekerasan Seksual. "Akibatnya, perbuatan memproduksi dan menyebarluaskan narasi-narasi yang mengampanyekan LGBT tidak tersentuh oleh hukum," katanya kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).

Hisyam mengungkapkan, jika publik menganggap episode podcast Deddy Corbuzier yang memuat LGBT dimaksud. Bisakah hal itu dianggap mengandung muatan narasi menyebarluaskan pornografi?

"Jika ya, maka Ditkrimsus Polda Metro Jaya sebetulnya dapat memproses pidana pemilik dan pengelola channel tersebut dengan menggunakan UU ITE," ujarnya.

Selain itu, publik juga bisa mengecek episode-episode terdahulu. Apakah narasi pornografi juga berulang kali muncul dalam episode-episode channel tersebut?

"Jika ya, maka patut disayangkan bahwa Kominfo dan Polri selama ini tidak cukup awas terhadap channel yang notabene punya follower sangat banyak," imbuhnya.

Secara pribadi Hisyam melihat, langkah tersebut layak dilakukan. Namun lagi-lagi, dia mengingatkan, masalah LGBT sama sekali tidak terakomodasi dalam UU Penghapusan Kekerasan Seksual. Akibatnya, perbuatan memroduksi dan menyebarluaskan narasi-narasi yang mengampanyekan LGBT bisa tidak tersentuh oleh hukum.

Deddy Corbuzier menerima banyak kritikan setelah mengundang pasangan gay untuk menjadi bintang tamu dalam konten podcast di kanal YouTubenya. Setelah konten podcast pasangan gay itu diunggah, sontak saja langsung viral dan mendapat jumlah penonton yang tidak sedikit.

Setelah semakin viral, banyak warganet yang akhirnya memberi kritikan pedas kepada Deddy Corbuzier. Setelah mendapat banyak kritikan, Deddy Corbuzier akhirnya meminta maaf dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya.

Deddy sadar, bahwa konten YouTube-nya itu sudah mendatangkan kegaduhan. Seperti biasa ketika gaduh di sosmed. Saya minta maaf. Kebetulan masih dalam suasana bulan Syawal, tulis Deddy.

Dalam unggahannya itu, Deddy juga menegaskan, bahwa dia tidak pernah mendukung kegiatan LGBT. Sebagai sesama manusia, Deddy merasa, tidak berhak untuk menghakimi kaum LGTB. Deddy melihat mereka sebagai manusia pada umumnya.

Topik Menarik