Belajar Optimis Dari Nabi Zakaria (1)

Belajar Optimis Dari Nabi Zakaria (1)

Nasional | rm.id | Rabu, 11 Mei 2022 - 06:00
share

Sungguh mulia perilaku Nabi Zakaria yang dalam sejarahnya dikenal sebagai orang yang sangat optimis dan tidak mengenal rasa putus asa, meskipun usianya sudah bertambah tua. Ia sudah dipenuhi dengan uban dan isterinya sudah berusia menopose, tetap saja berharap punya anak.

Ia selalu berdoa pada Tuhan agar dikaruniakan anak, sebagaimana doanya yang dijadikan ayat di dalam Al- Quran: Zakaria berkata: Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua. (Q.S. Maryam/19:8).

Akhirnya harapannya terkabul, isterinya mengandung lalu melahirkan dengan selamat melahirkan anak.

Harapan yang amat besar untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan batin dunia dan akhirat itulah yang dimaksud dengan al-raja. Pengharapan di sini bukan untuk kemewahan fisik duniawi tetapi pengharapan yang sangat mendalam terhadap ridha Allah Swt. Pengharapan duniawi atau kebahagiaan sesaat di dunia ini sudah dilewati. Ambisi jabatan, kerakusan harta, popularitas dan ketenaran samasekali tidak terlintas di dalam benak yang bersangkutan, tetapi cinta dan kasih sayang Allah yang selalu mengisi seluruh optimismenya.

Harapan atau ekspektasi bisa dijelaskan lagi bahwa optimisme (al-raja) tidak mesti harus dipertentangkan dengan perhatian seseorang kepada dunia. Bagaimana pun fitrah manusia selalu tertarik kepada dunia. Ketertarikan kepada dunia bukanlah sesuatu yang aib. Dunia adalah cermin akhirat, kata Nabi. [Bersambung]

Topik Menarik