Diminta Temui Warga Bahas Yogya Darurat Sampah, Sultan: Ya Nanti Kita Usahakan

Diminta Temui Warga Bahas Yogya Darurat Sampah, Sultan: Ya Nanti Kita Usahakan

Nasional | gatra.com | Selasa, 10 Mei 2022 - 14:26
share

Yogyakarta, Gatra.com Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengatakanakan mencarikan waktu untuk memenuhi tuntutan warga Dusun Banyakan, Piyungan, yang minta ditemui usai memblokadepusat pembuangan sampah di DIY karena terdampak limbah.

PemdaDIY mengaku butuh ruang dialog dengan warga untukmenggunakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebelum diperluas.

Soal Piyungan, yang lebih tahu mereka (kepala dinas) di lapangan. Ya nanti kita usahakan untuk punya waktu (menemui). Sementara ini yang bisa kita lakukan adalah memperluas TPST karena sudah penuh, tanah sudah siap, kata Sultan, Selasa (10/5).

Gubernur mengatakan problem di TPST Piyungan adalah lamanya waktu studi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan BUMN bidang pembiayaan infrastruktur. Padahalpenumpukan sampah terus terjadi.

Studi tersebut dilakukan untuk menentukan teknologi yang digunakan untuk mengelola sampah di TPST Piyungan.

Tapihasil studi waktunya lebih panjang. Mereka (semestinya) bisa memahami butuh waktu mengatasi. Kami berharap supaya punya ruang untuk bisa dialogdengan warga. Secara teknis, bapak-bapak (dinas) ini yang lebih paham jauh kondisi lapangan, katanya.

Sultan juga menerangkan, jikaperluasan 2,1 hektar bisa dilakukan di TPST Piyungan, makalahan-lahan lama akan dapat dikembangkan menjadi ruang hijau.

Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin meminta Pemda DIY untuk segera menyelesaikan permasalahan TPST Piyungan yang terus terjadiselamatujuh tahun terakhir.

Menurutnya, dengan anggaran yang digelontorkan lewat APBN dan APBD, Pemda DIY seharusnya mampu menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Jika warga meminta Gubernur untuk turun, kami mendukung hal ini dipenuhi. Apapun harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah sampah. Jangan sampai Yogyakarta darurat sampah, katanya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan permasalahan sampah di TPST Piyungan inibisa diselesaikan dengan penerapan teknologi terbarukan. Selain itu,dibutuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pemilahan sampah.

Namun ada cara lainnya yang lebih efektif, yaitu Sleman dan Kota Yogyakarta, memiliki tempat pembuangan sampah sendiri-sendiri. Selama ini keberadaan TPST Piyungan berdampak negatif ke warga Bantul, katanya.

Sampai hari ini, aksesmasuk TPST Piyungandiblokade warga. Sekretaris Daerah Pemda DIY hari ini sempat meminta warga untuk datang ke Kompleks Pemda DIY Kepatihan untuk beraudiensi namun info terakhir agenda ini diundur.

Sejak TPST Piyunganditutup warga, Sabtu (7/5), tumpukan sampah mulai terlihat di berbagai depo sampah di Kota Yogyakarta. Pengelola depomengizinkan pembuangan sampah secara perorangan, namun tidak untuksampah dalam gerobak.

Topik Menarik