Tradisi Ketupat Day di Kampung Pekauman Kembali Meriah

Tradisi Ketupat Day di Kampung Pekauman Kembali Meriah

Nasional | jawapos | Selasa, 10 Mei 2022 - 12:37
share

JawaPos.com- Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, tradisi kupatan di Kampung Pekauman, Gresik, kembali digelar. Warga pun memasak ribuan ketupat untuk tamu-tamu yang datang. Tahun ini warga sangat antusias untuk memeriahkan tradisi peninggalan ulama besar Kiai Baka itu.

Memang, sejak pandemi melanda Indonesia, tradisi kupatan di Kampung Pekauman tersebut ditiadakan. Kalaupun ada, hanya khusus warga di tujuh RT kampung setempat.

Kemarin siang, masyarakat cukup sibuk menyiapkan acara kupatan yang dilakukan Senin (9/5) malam. Ibu-ibu sibuk memasak ratusan ketupat di setiap rumah hingga memasak opor daging, opor ayam, dan gulai. Kaum Adam sibuk memasang pernak-pernik di sepanjang jalan kampung tersebut.

Warga di kampung yang memiliki 4.300 orang di tujuh RT itu melaksanakan Lebaran pada 7 Syawal. Ketika Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal, kampung itu malah sepi. Ya, ketika 1 Syawal, di sini sepi.

Kemudian, mulai 2 Syawal, masyarakat Pekauman puasa selama enam hari. Nah, di hari ketujuh inilah, Lebarannya orang Pekauman, kata Ahmad Yani, ketua RW Pekauman.

Lelaki 56 tahun tersebut menyebutkan, karena vakum beberapa tahun, kupatan tahun ini disambut antusias oleh masyarakat. Terdapat tujuh panggung di tujuh RT. Namun, yang kerap menjadi jujukan masyarakat luar adalah RT 4.

Antusiasme masyarakat itu sangat terlihat dari ornamen-ornamen lampu hias hingga ketupat yang bergelantungan di sepanjang gang kampung tersebut. Malahan, di RT 7 akan disiapkan hiburan musik. Ini ada yang pakai musik, kalau di RT 4, kami kasih photo booth untuk mengurai kemacetan, katanya.

Kupatan di Kampung Pekauman itu memang berbeda. Pada 7 Syawal tersebut, ribuan warga dari Pekauman hingga luar kota berbondong-bondong berkunjung. Pantas saja, setiap rumah rata-rata menyiapkan 50 hingga 100 ketupat.

Biasanya memang rata-rata ada 100 pengunjung di setiap rumah. Dan setiap rumah pasti membuat ketupat ini. Tapi, menunya berbeda-beda, ujarnya.

Jika biasanya ketupat disandingkan dengan opor ayam, di Pekauman berbeda. Menu opor daging peninggalan Kiai Baka menjadi sajian utama dalam tradisi itu. Meski demikian, menu-menu lain juga ada di sana seperti opor ayam, ubus, hingga gulai. Semua rumah terbuka untuk siapa saja, imbuhnya.

Yani, sapaan Akhmad Yani, menyebutkan, saat perayaan tradisi kupatan itu, selain sekeliling kampung, tamu yang berdatangan berasal dari kerabat dekat hingga kerabat jauh. Bahkan, kerabat dari luar kota hingga luar pulau dipastikan juga datang. Pasti datang, karena sudah tahu kalau di Pekauman, Lebarannya 7 Syawal, tutupnya.

Topik Menarik