Diduga Akibat Hepatitis Misterius, 2 Anak di Sumut & Sumbar Meninggal

Diduga Akibat Hepatitis Misterius, 2 Anak di Sumut & Sumbar Meninggal

Nasional | law-justice.co | Selasa, 10 Mei 2022 - 12:29
share

Seorang anak di Medan, Sumatera Utara yang diduga terjangkit hepatitis misterius meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera (Kadiskes Sumut), Ismail Lubis mengatakan, pasien tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

"Ada dua anak yang diduga terjangkit. Tapi satu anak yang dirawat di RS Elisabeth meninggal. Pagi ini kita akan bawa spesimennya ke Universitas Indonesia karena di sana memeriksanya," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumatera (Kadiskes Sumut) Ismail Lubis, Selasa (10/5).

Ismail menyebutkan pasien yang meninggal tersebut berusia dua tahun. Anak yang berasal dari Kota Medan itu masuk ke rumah sakit dengan gejala mual, muntah, demam, mata menguning, dan kehilangan kesadaran.

"Namun untuk memastikan bahwa pasien terjangkit hepatitis misterius, harus dilakukan pemeriksaan spesimen di Jakarta, " ujarnya.

Sementara itu, ada satu pasien anak lain yang juga diduga terinfeksi hepatitis misterius. Saat ini pasien berusia delapan bulan itu sedang dirawat di RSUP H Adam Malik.

"Masih dirawat di RS Adam Malik Medan. Dugaannya mengarah ke sana," kata Ismail.

Terpisah, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP H Adam Malik Fajrinur mengonfirmasi ada pasien yang diduga terinfeksi hepatitis misterius dalam perawatan.

Pasien berusia delapan bulan itu masuk ke rumah sakit pada Minggu (8/5). Bayi asal Kabupaten Deliserdang itu disebutkan masuk rumah sakit dengan kondisi gejala berat.

"Ketika masuk kesadaran sudah menurun dengan badan yang sudah cukup kuning, dengan riwayat mual, muntah. Masalah saluran cernanya lebih menonjol, kemudian ada diare, demam, riwayat kejang," kata Fajrinur.

Dia menjelaskan bayi tersebut dalam perawatan intensif di ruangan khusus. Tim medis sudah mengambil sampel untuk pemeriksaan virus.

Dengan tambahan satu korban ini maka saat ini ada 6 orang anak yang diduga meninggal karena penyakit hepatitis misterius. Tiga kasus meninggal ada di DKI Jakarta, satu di Tulungagung, satu di Solok, dan yang terakhir ini di Medan.

Bayi 2 Bulan di Solok Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Misterius

Seorang bayi berusia dua bulan dilaporkan meninggal dunia akibat terpapar hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau hepatitis misterius di Solok, Sumatera Barat.

Kasus kematian tersebut menambah daftar anak meninggal akibat hepatitis misterius menjadi lima orang. Rinciannya, tiga kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Tulungagung, Jawa Timur dan satu kasus di Solok, Sumatera Barat.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan hingga kini, belum diketahui penyebab hepatitis misterius yang muncul sejak 15 April lalu di Indonesia.

"Dari 15 kasus, lima meninggal," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/5).

"Betul [bayi berusia 2 bulan], yang di Sumbar," lanjut Nadia.

Nadia sekaligus menegaskan, status 4 dari 15 dugaan hepatitis misterius ini belum confirm atau masih pending klasifikasi lantaran sudah melalui sejumlah pemeriksaan seperti non hepatitis A, B, C, D, E maupun Adenovirus.

Sementara 11 lainnya masih dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi infeksi yang menjangkiti mereka.

Adapun untuk mengetahui hasil pemeriksaan hepatitis E dan Adenovirus membutuhkan waktu hingga dua pekan.

"Dari 15 kasus yang dilaporkan, empat di antaranya sudah pada kriteria pending klasifikasi. Sementara sisanya ada 11 kasus masih dalam pemeriksaan untuk memastikan jenis hepatitisnya," jelasnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes ini kemudian membeberkan, satu kasus kematian terbaru di Kabupaten Tulungagung terjadi pada anak berusia tujuh tahun yang mengalami sejumlah gejala di antaranya mirip gejala penyakit kuning.

Kemudian demam, diare, urine berwarna lebih pekat dan feses berwarna pucat.

Sementara tiga kasus kematian sebelumnya di DKI Jakarta dilaporkan dalam kondisi stadium lanjut ketika sampai di Rumah Sakit.

Ketiga pasien anak tersebut masing-masing berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun. Adapun untuk kasus kematian baru yang dilaporkan di Solok terjadi pada bayi berusia 2 bulan.

"Rentang usianya 1-17 tahun ya, dari beberapa provinsi. DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kepulauan Babel, dan Jawa Timur," ujar Nadia.

Nadia menyarankan para orang tua memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. WHO juga baru melaporkan satu kasus kematian yang terjadi di luar Indonesia.

Topik Menarik