Diasingkan ke Ende Flores, Bung Karno Pernah Jualan Kain

Diasingkan ke Ende Flores, Bung Karno Pernah Jualan Kain

Nasional | genpi.co | Senin, 9 Mei 2022 - 12:10
share

GenPI.co - Ketua DPR Puan Maharani menceritakan kisah Proklamator Bung Karno yang pernah berjualan kain saat diasingkan ke Ende, Flores oleh pemerintah Hindia Belanda sejak 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.

Sebagai orang buangan Belanda, Bung Karno hanya memperoleh tunjangan dari pemerintah kolonial dengan nilai tidak mencapai 10 dolar seminggu setelah dikurangi pajak.

"Oleh karena itu kakek saya mencari tambahan penghasilan dengan menjual bahan pakaian dari sebuah toko tekstil di Bandung," ucap Puan di Jakarta, Minggu (8/5/2022).

Bung Karno saat itu bekerja sama dengan pengusaha tekstil asal kota Bandung yang memang sudah lama menjadi kenalannya.

Puan mengatakan Soekarno memperoleh komisi 10 persen dari setiap barang yang berhasil dijualnya.

Sosok pejuang kemerdekaan yang belakangan terpilih menjadi presiden pertama Indonesia itu bahkan berkeliling dari rumah ke rumah dengan membawa contoh pakaian yang ditawarkan.

"Bung Karno saat itu tahu betul kain yang dijualnya akan laku karena harganya lebih murah dari toko-toko di Ende, namun kualitasnya lebih baik," kata Puan.

Setelah ada yang tertarik dan memesan, Bung Karno lalu mengirimkan uangnya via pos wesel ke toko itu. Selang beberapa waktu, kain pesanan itu pun datang.

Pemerintah Belanda mengasingkan Bung Karno didasari pertimbangan bahwa tokoh ini yang secara terus terang memperjuangkan kemerdekaan daerah jajahan Belanda.

Namun dalam pengasingannya di Ende itu Bung Karno justru berhasil merumuskan Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.

Tulisan tangan Soekarno saat bersurat dengan pengusaha kain di Bandung itu dimuat di koran Sipatahoenan pada terbitan 12 Juni 1936.

Iklan itu dikirimkan tak lain oleh sang pengusaha kain, Tan Tjoei Gin. Dalam iklan itu, terlihat tulisan tangan Soekarno memuji kain yang diproduksi Tan. (antara)

Video populer saat ini:

Topik Menarik