Warnanya Jelas, Golkar Yakin Airlangga Diterima Kalangan Islam dan Nasionalis

Warnanya Jelas, Golkar Yakin Airlangga Diterima Kalangan Islam dan Nasionalis

Nasional | sindonews | Senin, 9 Mei 2022 - 08:39
share

JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sabtu (7/5/2022) disambut positif kader Golkar daerah. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua DPD Golkar Bandung, Edwin Senjaya.

Meski pertemuan tersebut berbalut silaturahmi di momentum Lebaran, namun ini tak bisa lepas dengan adanya wacana koalisi Demokrat dan Golkar di Pemilu 2024.

Menurut Edwin, pihaknya bulat mendukung Airlangga sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Dia pun mendukung apabila nantinya Airlangga memilih AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Kita sebagai Kader Golkar di daerah akan selalu mendukung Ketum kita Airlangga Hartarto untuk maju sebagai Capres," kata Edwin, Senin (9/5/2022).

"Soal berpasangan dengan siapapun tidak masalah, termasuk dengan AHY yang penting menang," tegas Edwin.

Edwin merasa, Pemilu 2024 sudah saatnya Golkar menjadi pemenang pemilu. Dia menyerukan adanya perubahan demi Indonesia lebih baik lagi ke depan.

Karenanya dia meyakini, Airlangga bisa diterima di kalangan nasionalis dan kelompok Islam. Termasuk apabila nantinya berpasangan dengan AHY sekalipun. "Warna Golkar kan jelas, agamis-nasionalis, nasionalis-agamis," ucap Edwin.

Menurut dia, sampai saat ini Golkar Bandung juga telah gencar melakukan beragam strategi guna meningkatkan popularitas dan elektabilitas Airlangga sebagai calon presiden.

Baik melalui darat maupun udara, kata dia, Golkar Bandung gencarkan sosialisasi sosok Airlangga. Termasuk ke kader internal sendiri.

Kita terus angkat dan publikasikan profil Airlangga Hartarto. Baik untuk internal kader partai maupun kepada masyarakat umum. Melalui medsos ataupun media berita, sosialiasi dalam kegiatan-kegiatan off line, dan lainnya," ungkap dia.

Di sisi lain Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai, kedua nama baik Airlangga maupun AHY bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi "cebong" dan "kadrun" yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.

"Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu," ujar Adi.

Adi mengungkapkan, Pilpres 2024 perlu sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini. Polarisasi cebong-kadrun itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

"Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar," kata Adi.

Meski demikian, nama nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai, silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas capres pada Pilpres 2024.

"Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa," tutupnya.

Topik Menarik