Pengelola Tempat Wisata Diminta Pastikan Keamanan Wahana dan Alat Permainan

Pengelola Tempat Wisata Diminta Pastikan Keamanan Wahana dan Alat Permainan

Nasional | koran-jakarta.com | Minggu, 8 Mei 2022 - 15:57
share

SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta pengelola tempat wisata untuk melakukan evaluasi kelayakan pakai wahana permainan, terutama setelah tidak digunakan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Itu disampaikan Eri, menyusul ambrolnya wahana seluncuran di kolam renang Kenjeran Park (Kenpark), Surabaya, Sabtu (7/5) siang, dan menyebabkan 16 orang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kejadian ini memang musibah. Tapi, sebelum kejadian kami sudah mengimbau pengelola tempat wisata untuk melakukan pengecekan. Nanti kami akan memastikan lagi apakah pengecekan tersebut sudah dilakukan," kata Eri di Surabaya, Minggu (8/5).

Dia menyatakan bahwa saat ini pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan untuk menemukan penyebab peristiwa tersebut. Perizinan fasilitas milik swasta itu sudah ada, tetapi harusnya ada perawatan berkala.

"Mudah-mudahan ini adalah kejadian yang terakhir di Surabaya. Dan ini menjadi warning betul bagi pengelola wisata khususnya yang dilakukan oleh investor untuk terus melihat kemampuan dari alat-alat permainannya," terangnya.

Eri menyampaikan, dari total 16 korban, 8 orang dirawat di RS Soewandhie, dan sisanya di RSUD Dr. Soetomo. Dia menegaskan bahwa pihak manajemen akan menanggung semua biaya. Sampai dengan sembuh total.

"Jadi tidak hanya biaya operasinya saja, tapi saat kontrol, kalau perlu terapi, itu ditanggung oleh manajemen. Selain itu Pemerintah Kota Surabaya akan mendampingi semua korban melalui tim yang dilakukan oleh P5A. Bahkan bila ada pasien saat mau kontrol tidak ada kendaraan, maka wajib hukumnya pemerintah kota yang mengantarkan pasien tersebut. Dari masing - masing puskesmas dan dari dinas kesehatan untuk menggunakan ambulance yang ada," paparnya.

Eri Cahyadi kembali menegaskan bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh korban. Dirinya menyatakan bahwa Pemkot Surabaya juga akan melakukan pendampingan trauma dan pendampingan pada saat kontrolnya nanti.

"Sudah disampaikan agar pasien di rawat maksimal sampai normal. Jangan pikirkan masalah biaya. Karena nanti kami dan manajemen harus bertanggung jawab terhadap hal ini," ungkapnya.

Manajer HRD PT BCW Bangun Citra Wisata, Bambang Irianto, mengatakan, selaku pengelola Kenpark, pihaknya akan menanggung semua biaya mulai dari perawatan hingga pascaperawatan korban.

"Pihak keluarga pemilik perusahaan sudah menyampaikan akan bertanggung jawab sepenuhnya terkait insiden ini," ujarnya.

Menurutnya, wahana tersebut dibangun pada 2016 dan sudah dicek secara berkala mulai dari alat-alat hingga ada tim pengujinya.

"Untuk seluncuran kami sudah perbarui kemarin, maksimal itu 10 orang dan harus bergantian. Ada yang naik 10 dan turun juga 10 orang, cuman pengunjung memang senang kalau semakin banyak yang barengan," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya tengah menunggu hasil investigasi kepolisian untuk menemukan bukti-bukti penyebab ambrolnya wahana seluncuran itu.

"Kami sudah bicara dengan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Saat ini tim sedang mencari informasi, insiden ini karena error atau karena usia dari wahana," katanya.

Topik Menarik