Pelempar Batu ke Bus Tewaskan Pemudik Masih Misterius

Pelempar Batu ke Bus Tewaskan Pemudik Masih Misterius

Nasional | acehsatu.com | Minggu, 8 Mei 2022 - 03:22
share

ACEHSATU.COM | MEDAN - Orang tak dikenal (OTK) yang menjadi pelempar batu ke bus Sartika dengan nomor polisi BK 7285 DP di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) persisnya di wilayah Indrapura, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada Jumat (29/4) lalu masih misterius. Polisi pun masih terus melakukan pencarian.

Aksi pelemparan batu ke Bus Sartika yang sedang dalam perjalanan menuju Aceh itu membuat salah satu penumpangnya bernama Ahmad Alwi (20) meninggal dunia. Saat peristiwa terjadi Alwi duduk di bangku depan dekat sopir bersama ibunya.

Korban yang terkena lemparan batu di bagian kepala mengalami pendarahan luar biasa hingga tak sadarkan diri. Setelah enam hari mendapatkan perawatan insentif di Rumah Sakit Bina Kasih Medan, Alwi menghembuskan nafas terakhir tepatnya pada Kamis (5/5) kemarin. Polisi yang menangani kasus ini mengaku masih memburu pelaku.

"Pelakunya masih kita buru," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi seperti melansir detikSumut, Sabtu (7/5/2022).

Hadi mengatakan saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan terkait kasus pelemparan batu ke bus yang menewaskan pemudik di Batubara. Kata dia, personel Jatanras Polres Batubara dibantu Polda Sumut telah bergerak sejak mendapati laporan tersebut. Petugas mengecek lokasi lalu memeriksa beberapa orang saksi.

"Jatanras Polres dibackup Polda sudah bergerak dari sejak kita dapat laporan, beberapa saksi sudah kita minta keterangan," sebut Hadi.

Keluarga korban berharap pelaku pelemparan tersebut bisa segera tertangkap. Adik korban, Khairunnisa menceritakan detik-detik abangnya menjadi korban pelemparan batu saat berada di bus Sartika.

"Mamak sama abang ini mau ke Aceh naik bus duduk di bangku depan. Tiba-tiba dari arah depan ada yang melempar batu terkena abang saya," kata Khairunnisa, adik korban menceritakan mula kejadian tersebut kepada wartawan, Jumat (6/5/2022).

"Mamak sama abang ini duduk sebelahan di depan. Tapi yang kena itu abang," sambung dia.

Khairunnisa saat kejadian juga ikut berada di dalam bus. Namun dia duduk di bangku belakang penumpang setelah sopir.

Setelah pelemparan itu kata dia, abangnya mengalami luka serius di bagian kepala hingga tak sadarkan diri. Korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat dan akhirnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Bina Kasih Medan.

Rencana untuk berlebaran ke Aceh akhirnya dibatalkan. Sebab keluarga harus menunggu proses perawatan korban yang koma hingga meninggal dunia di rumah sakit. Korban dibawa ke rumah orangtuanya di Desa Indrayaman, Batubara dan dimakamkan, Jumat (6/5).

Sementara itu Anggota DPRD Sumut Ahmad Hadian mendesak Kapolda Sumut Irjen Panca Putra segera menangkap pelaku pelempar batu ke Bus Sartika yang tewaskan pemudik. Ahmad mengaku prihatin dengan tindakan kejahatan yang semakin marak akhir-akhir ini, karena telah meresahkan masyarakat.

"Saya meminta kepada Kapolda Sumut beserta jajaran agar serius menangani kasus ini. Segera tangkap pelakunya," kata Ahmad Hadian, Sabtu.

Penangkapan dan pengungkapan kasus pelemparan batu ini, menurut dia, sangat penting untuk mencegah insiden serupa kembali terjadi. Dengan begitu rasa aman dan nyaman masyarakat khususnya pengguna jalan kembali muncul.

Kemudian untuk solusi pencegahan terjadinya kembali kejahatan jalanan, Hadian menyarankan kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk segera melakukan koordinasi yang melibatkan stakeholder terkait untuk mempermudah kepolisian mengungkap kasus tersebut.

"Rakyat Sumut khususnya pengguna jalan raya butuh perlindungan dari kondisi darurat premanisme seperti saat ini," tegasnya. (*)

Topik Menarik