Selama Ramadan dan Lebaran, Pasar Turi Baru Masih Sepi

JawaPos.com Pasar Turi Baru Surabaya dibuka kembali pada 20 Maret. Namun selama puasa dan Lebaran, pengunjung yang datang tetap sama dan tidak terlalu banyak.

Berdasar pantauan JawaPos.com pada H+1 Lebaran, Selasa (3/5), hanya ada beberapa pengunjung yang datang. Kondisi itu masih sama bila dibandingkan dengan hari ini, Minggu (8/5).

salah satu toko di Pasar Turi Baru mengatakan, pengunjung masih tak terlalu banyak dibandingkan sebelumnya. Pembukaan kembali oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak mengubah apapun.

Pengunjung tetap sama. Nggak begitu banyak yang datang, kata dia yang enggan disebut namanya saat ditemui pada Minggu (8/5).

Sebelumnya dia berjualan di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Ketika dibuka kembali, dia memilih masuk ke Pasar Turi Baru.

Kalaupun pengunjung bertambah, mereka nggak akan datang lagi ke sini. Jadi cuma sekali datang, terus pulang, nggak ke sini lagi besok-besoknya. Kurang kuat mengikat pengunjung untuk menjadikan tempat ini sebagai one stop shopping , papar dia.

Hal itu, menurut dia, salah satunya karena banyak stan yang masih tutup. Sehingga pengunjung atau pembeli tidak bisa memenuhi kebutuhan bila datang ke Pasar Turi Baru Surabaya.

Hampir seluruh toko masih tutup. Yang buka ya cuma di lantai 1. Itu pun kebanyakan ya konveksi, terang dia.

Dia tidak menampik bahwa pengunjung atau pembeli lebih banyak memilih Pasar Grosir Surabaya (PGS). Sebab, tempat yang berseberangan dengan Pasar Turi Baru itu lebih lengkap.

Hal itu diamini Yayuk Syarifah, 62, salah seorang pengunjung PGS. Dia mengaku baru kembali dari Pasar Turi Baru. Masih banyak yang kosong. Ada toko yang buka ya cuma baju, mebel, sama perkakas. Nggak banyak pilihan, tutur Yayuk.

Yayuk sempat berkeliling hingga lantai atas. Di sana, mayoritas toko masih tutup. Sehingga dia tak mendapat barang yang dibutuhkan.

Yang buka cuma di lantai 1. Lantai atas lain memang sudah buka tapi nggak banyak. Lantai 2 dan 3 banyak baju-baju prajurit ya, ujar Yayuk.