Airlangga-AHY Dinilai Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024

Airlangga-AHY Dinilai Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024

Nasional | republika | Minggu, 8 Mei 2022 - 11:55
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sabtu (7/5/2022), bertemu di Widya Chandra. Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin tak menampik kedua tokoh tersebut punya peluang menjadi pasangan pada Pilpres 2024.

"Pasangan yang unik dan menarik. Akan menjadi kuda hitam di Pilpres," kata Ujang, Ahad (8/5/2022).

Airlangga-AHY, lanjut Ujang, merupakan kombinasi antara politikus senior yang sudah makan asam garam dengan sosok yang banyak disukai anak2 muda. Dia pun melihat keserasian di antara mereka.

"Pasangan yang cocok," kata Ujang lagi.

Tidak hanya itu, ia juga menilai Airlangga dan AHY punya kemampuan yang dibutuhkan pada situasi sosial politik saat ini yaitu ketika terjadi polarisasi di kalangan masyarakat akibat perpedaan pandangan dan pilihan politik.

Seperti diketahui, marak sekali sebutan atau stigma dari kampret, cebong sampai kadrun antara masyarakat dengan masyarakat yang lain.

"Dan akan bisa menghilangkan polarisasi di masyarakat, akan bisa mengeliminasi istilah cebong dan kampret di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, pada Sabtu hari ini, 7 Mei 2022. Pertemuan tersebut berlangsung di rumah dinas Airlangga yang berlokasi di Kompleks Widya Chandra 3, Jakarta Selatan.

Saat berkunjung, AHY didamping oleh istrinya, Annisa Pohan. Petemuan tersebut berlangsung tak lama.

Usai pertemuan itu, Airlangga Hartarto mengatakan, partainya akan membuka peluang berkoalisi bersama Partai Demokrat dalam kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang.

"Komunikasi kita sih sangat lancar, kita WA-an aja terjawab sudah. Tidak ada hambatan, kalau peluang selalu ada," kata Airlangga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengingatkan bahwa kebersamaan antara Partai Golkar dan Partai Demokrat sebenarnya sudah terbentuk sejak lama. Sehingga, peluang berkoalisi itu pun bisa saja terjadi di pesta demokrasi akbar lima tahunan Pemilu 2024.

" Kan berpengalaman juga Partai Golkar mendukung ayahnya beliau, jadi sudah ada track record ," katanya.

Topik Menarik