Bukan Lagi RI, Komando Sawit Dunia Diambil Alih Malaysia

Bukan Lagi RI, Komando Sawit Dunia Diambil Alih Malaysia

Nasional | law-justice.co | Minggu, 8 Mei 2022 - 12:00
share

Seperti halnya Indonesia, Malaysia juga merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan meriah karena populasi yang mayoritas beragama Islam. Oleh karena itu, seperti di Indonesia, pasar keuangan Negeri Harimau Malaya juga sempat libur merayakan Hari Raya Aidil Fitri.


Bedanya, pasar keuangan Malaysia hanya libur hingga 4 Mei 2022. Sementara di Indonesia, pasar baru buka pada 9 Mei 2022.

Oleh karena itu, kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali diperdagangkan pekan ini, meski hanya dua hari yaitu 5 dan 6 Mei 2022. Sayangnya, harga CPO dalam dua hari terkoreksi dalam.


Pada 5 Mei 2022, harga CPO di Bursa Malaysia ditutup di MYR 6.752/ton, anjlok 4,95%. Sehari sesudahnya, harga ambles 5,21% ke MYR 6.400/ton.

Jadi dalam dua hari perdagangan pekan ini, harga CPO ambruk 9,91%. Ini menjadi koreksi mingguan paling parah sejak pekan kedua Maret.

Kemungkinan pelaku pasar memanfaatkan pekan yang pendek untuk mengeruk keuntungan. Maklum, pada hari terakhir perdagangan sebelum libur lebaran harga CPO ditutup di MYR 7.104/ton, rekor tertinggi sepanjang sejarah.


Dari sisi fundamental, pelaku pasar berekspektasi pasokan CPO akan membeludak. Pada akhir bulan lalu, stok CPO Malaysia diperkirakan naik 5,2% dari Maret menjadi 1,55 juta ton, berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters.

Produksi CPO April diperkirakan mencapai 1,48 juta ton, tertinggi dalam lima bulan terakhir. Sementara ekspor malah turun 5,6% ke 1,2 juta ton

Indonesia memang masih memberlakukan larangan ekspor CPO. Saat CPO Indonesia absen di pasar dunia, Malaysia mengambil alih panggung.

Data ITS, perusahaan surveyor kargo, menyebut pada 1-5 Mei ekspor CPO Malaysia melonjak 67% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Pasokan yang memadai membuat harga terkoreksi.

Topik Menarik