Hasrat Gerindra Koalisi dengan PDIP di Pemilu 2024, ini Tanda-tandanya

Hasrat Gerindra Koalisi dengan PDIP di Pemilu 2024, ini Tanda-tandanya

Nasional | law-justice.co | Minggu, 8 Mei 2022 - 09:40
share

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari dengan menemui sejumlah tokoh politik di momen Idulfitri 1443 Hijriah/Lebaran 2022. Langkah ini dianggap memperlihatkan hasrat Gerindra berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pemilu 2024.


Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo mengatakan hal itu terlihat dari langkah Prabowo menemui dua tokoh penting PDIP, yaitu Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ini menegaskan Gerindra sangat ingin bersama PDIP di 2024. Bukan berarti akan terjadi, tapi kelihatan Gerindra sangat ingin bersama PDIP," kata Kunto

Menurut Kunto, Prabowo ingin memelihara elektabilitas sebagai capres 2024 dengan menjadi topik pembicaraan di tengah masyarakat yang tengah berkumpul bersama keluarga di Lebaran 2022.

"Prabowo butuh memelihara elektabilitas. Ini kan momentum bertemu keluarga, ngobrol, silaturahmi, salah satu bahan obrolan kan bisa terkait 2024," katanya.

"Prabowo di masa Idulfitri ini menyediakan bahan pembicaraan untuk pemilih sehingga bisa lebih dibicarakan, lebih populer, lebih dekat dengan pemilihnya," sambung Kunto.

Terkait langkah menemui Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indra Parawansa serta bersilaturahmi dan berziarah ke makam Presiden ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kunto memandang hal tersebut dilakukan karena Prabowo ingin menarik basis pemilih di Jatim.

Menurut Kunto, Prabowo menyadari bahwa salah satu penyebab kekalahan di Pemilu 2019 silam ialah kurang mendapatkan dukungan dari masyarakat Jatim.

"Khofifah dan makam Gus Dur, itu salah satu pelajaran bagi Prabowo di Pemilu 2019 adalah kurangnya pemilih di Jatim sehingga beliau tampak ingin buat basis pemilih di sana," katanya.

Tak Signifikan
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyatakan bahwa safari Lebaran 2022 dilakukan Prabowo dalam rangka merawat serta meningkatkan elektabilitas jelang Pemilu 2024.

Menurutnya, Prabowo tidak ingin mengulangi kekalahan di Pemilu 2014 dan 2019 sehingga merasa perlu mendatangi pesantren berpengaruh di Jateng dan Jatim.

"Harapannya tentu untuk meningkatkan elektabilitas menjelang Pilpres 2024. Setidaknya peningkatan elektabilitas itu dapat diperolehnya dari warga NU di Jatim dan Jateng yang pada pilpres sebelumnya lebih banyak memilih Jokowi," ucap Jamiluddin.

Dia melanjutkan, upaya meningkatkan elektabilitas semakin jelas terlihat dari langkah Prabowo menemui Khofifah.

Menurutnya, Prabowo terlihat ingin mendapatkan dukungan dari Khofifah yang merupakan sosok berpengaruh di Jatim dan mengakar di warga Nahdliyin.

"Jadi, kalau Khofifah bisa diajak menjadi bagian gerbongnya, maka Prabowo berharap elektabilitasnya di Jatim akan moncer. Hal itu diperlukannya agar Prabowo pada Pilpres 2024 dapat menang di Jatim," tutur dia.

Namun demikian, menurutnya, safari politik Prabowo itu tampaknya tak akan meningkatkan elektabilitas Prabowo secara signifikan, mengingat kalangan Islam sudah banyak yang kecewa terhadap Prabowo setelah bergabung ke kabinet Jokowi.

"Mereka tampaknya sudah berpaling dari Prabowo. Bagi mereka, Prabowo hanya dinilai sebagai bagian masa lalu. Mereka sudah tutup buku terhadap Prabowo," ujar dia.

Topik Menarik