4 Pasar Hewan di Jawa Timur Ditutup, Ratusan Ternak Terkena Wabah

4 Pasar Hewan di Jawa Timur Ditutup, Ratusan Ternak Terkena Wabah

Nasional | genpi.co | Minggu, 8 Mei 2022 - 03:00
share

GenPI.co Jatim - Pemprov menutup sementara empat pasar hewan di Jawa Timur yang ada di Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan.

Menyusul temuan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Hasil rapat koordinasi memutuskan berbagai upaya pencegahan agar penyakit tak menyebar, salah satunya penutupan pasar hewan, kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (7/5).

PMK merupakan penyakit akut yang menyerang sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi. Penyakit tersebut memiliki tingkat penularan 90 persen hingga 100 persen.

Berdasarkan Ditjen PKH Kementan, tanda klinis PMK pada hewan ternak, di antaranya demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.

Lalu luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.

Selain itu, hewan ternak juga mengalami luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis, sampai kurus.

Saat ini, kata Khofifah, pihaknya tengah berupaya untuk merumuskan langkah menghentikan penularan PMK hewan ternak agar tidak meluas.

Laporan laboratorium Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) hingga 5 Mei 2022 terkonfirmasi ada empat kabupaten di Jatim yang terdapat hewan ternak dengan penyakit PMK.

Kasus pertama dilaporkan di Gresik pada 28 April 2022. Ada sedikitnya 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK dan tersebar di lima kecamatan.

Kedua, yakni di Lamongan pada 1 Mei 2022. Sebanyak 102 ekor sapi potong dilaporkan terindikasi PMK. Semua sapi tersebut tersebar di tiga kecamatan.

Ketiga di Sidoarjo pada hari yang sama. Sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau dilaporkan terserang PMK. Hewan ternak tersebut tersebar di 11 kecamatan.

Keempat, laporan di Kabupaten Mojokerto pada 3 Mei 2022. Setidaknya ada 148 ekor sapi potong di sembian kecamatan yang terindikasi terjangkit PMK.

Wabah yang telah menyerang 1.247 ekor di empat kabupaten tersebut yang terkonfirmasi memiliki tanda klinis sesuai dengan indikasi penyakit PMK, katanya.

Sementara itu, hasil dari rakor merekomendasikan dilakukannya depopulasi terbatas pada ternak yang terjangkit PMK sesuai panduan dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Termasuk melakukan pengobatan serta penyiapan vaksinasi ternak sehat pada daerah terancam, minimal cakupan 70 persen dari populasi, kata Khofifah.

Sejauh ini, Dinas Peternakan Jatim sudah melakukan sejumlah tindakan, antara lain bersama tim kabupaten melakukan pengobatan simtomatis untuk mengurangi panic selling, bersama BBVET dan PUSVETMA. (ant)

Jangan lewatkan video populer ini:

Topik Menarik