Disebut Kadrun Gila Sama Ruhut Sitompul, Novel Bamukmin: Dasar Rasis dan Fasis!

Disebut Kadrun Gila Sama Ruhut Sitompul, Novel Bamukmin: Dasar Rasis dan Fasis!

Nasional | wartaekonomi | Minggu, 8 Mei 2022 - 02:00
share

Eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamukmin menyatakan politisi PDIP Ruhut Sitompul rasis dan fasis lantaran telah mengkritik dirinya sebagai \'kadrun gila\'. Sebelumnya, Ruhut Sitompul melontarkan ungkapan tersebut ketika melihat sikap Novel Bamukmin yang ingin mengajukan diri menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.

"Jelas pernyataan Ruhut Sitompul sangat rasis dan fasis. Dalam hal Pemilu, siapa pun berhak dipilih dan memilih, sehingga siapa pun berhak maju dalam kancah perpolitikan asal jelas ke-WNI-annya," kata Novel Baswedan kepada Warta Ekonomi , Sabtu (7/5).

Dia menekankan warga Indonesia dengan latar belakang keturunan apa pun bisa menjadi pejabat publik. Hal ini menurutnya tercermin dari Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berhasil menempati posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Semua nggak ada masalah. Ruhut Sitompul mau kembali ke zaman batu yang buta akan demokrasi dan terbelakang dalam kebudayaan?"

Novel juga menanggapi sindiran Ruhut Sitompul soal daster. Dalam pernyataannya, Ruhut Sitompul menganjurkan Novel Bamukmin untuk membeli lebih banyak daster dengan pilihan warna selain hitam dan putih dibanding mengajukan diri sebagai cawapres. Soal ini, Novel Bamukmin menyatakan, "Kalau masalah daster, pemuka agama lain pun ada yang model berdaster. Ruhut lupa ya pemimpin keagaman atribut rohaninya bagaimana?"

"Kasihan Ruhut Sitompul ternyata gagal paham akut serta sangat terbelakang," tutup Novel.

Diberitakan sebelumnya, Novel Bamukmin optimistis dirinya mumpuni untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.

Dia menilai presiden harus didampingi oleh seorang ulama sebagaimana pasangan Joko Widodo dan Ma\'ruf Amin pada Pemilu 2019. Dalam hal ini, Novel Bamukmin menyatakan dirinya yang cocok untuk menempati posisi itu.

Pernyataannya itu dilontarkan saat berbincang dengan pengamat politik Refly Harun melalui channel Youtube Refly Harun.

Topik Menarik