DPR Apresiasi Pencapaian Polda Kaltara Bongkar Kasus Tambang Emas Ilegal

DPR Apresiasi Pencapaian Polda Kaltara Bongkar Kasus Tambang Emas Ilegal

Nasional | sindonews | Sabtu, 7 Mei 2022 - 12:00
share

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyampaikan penghargaannya atas keberhasilan Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Polda Kaltara) dalam membongkar kasus t ambang emas liar atau ilegal yang diduga melibatkan seorang anggota polisi berinisial HSB di Tarakan, Kalimantan Utara.

"Ini suatu pencapaian yang luar biasa, mengingat isu pertambangan liar ini sudah bertahun-tahun kita ketahui, dan tidak tersentuh hukum. Namun Kapolda Kaltara dengan para jajarannya tak gentar untuk mengungkap kasusnya yang ternyata melibatkan satuannya itu sendiri," ujar Sahroni dalam keterangannya, Sabtu (7/5/2022).

"Ini suatu contoh yang sangat baik yang menunjukkan polisi sama sekali tidak pandang bulu dalam menindak oknum yang melanggar aturan. Ini prestasi dari daerah yang harus diangkat tinggi," imbuhnya.

Sahroni menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini sangat penting, mengingat efek kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang ilegal. "Ini juga bukan kasus kriminal biasa, namun berdampak sangat buruk pada keselamatan lingkungan dan warga sekitar."

"Kita tahu, tambang ilegal itu tidak ada pertanggungjawabannya atas kerusakan lingkungan yang mereka sebabkan, dan kerusakannya bahkan bisa sampai membahayakan nyawa. Karenanya saya harap semua oknum yang terlibat diberikan hukuman seberat-beratnya," sambungnya.

Terakhir, Sahroni juga menyampaikan dukungannya kepada Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityaja dan Direskrimsus Polda Kaltara, AKBP Hendy Febriyanto Kurniawan untuk terus melakukan penyelidikan dan menelusuri aliran dana yang didapatkan dari tambang ilegal tersebut.

"Kita juga tahu bahwa dari tambang ilegal ini kabarnya ada uang haram yang mengalir ke banyak pihak. Nah saya menyampaikan dukungan penuh dari Komisi III untuk Kapolda Kaltara agar segera diusut dan ditemukan aliran ini agar terang benderang semua mafia dan oknum di balik kerusakan lingkungan ini," tutup Sahroni.

Topik Menarik