Antisipasi Wabah Hepatitis Akut, DPR Ingatkan Ini pada Pemerintah

Antisipasi Wabah Hepatitis Akut, DPR Ingatkan Ini pada Pemerintah

Nasional | indozone.id | Sabtu, 7 Mei 2022 - 13:20
share

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah segera melakukan langkah antisipasi cepat pasca ditemukannya 3 kasus kematian anak suspect hepatitis akut misterius yang terjadi di Jakarta.

"Apalagi sudah ada 3 korban anak yang meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut ini dengan model penularan untuk hepatitis yang antar manusia," ujar Mufida kepada wartawan, Sabtu (7/6/2022).

Dia berujar momen libur lebaran dimana banyak warga masyarakat yag pulang kampung atau pergi berlibur bersama keluarga setelah 2 tahun tertahan akibat pandemi covid-19 perlu diiantisipasi, agar tidak menjadi sumber penularan dan melesaknya kasus hepatitis ini. Terutama yang berasal dari makanan dan pemakaian bersama alat makan dan mandi.

Kurniasih meminta meskipun temuan kasus ini masih sedikit di Indonesia, namun langkah antisipasi perlu dilakukan segera meskipun saat ini masih masa libur Lebaran. Antisipasi dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait munculnya Hepatitis Akut ini dan perlunya upaya pencegahan melalui pola hidup sehat.

"Perkuat promotif, preventif dan kuratif salah satunya masyarakat perlu diingatkan untuk selalu mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan, mengonsumsi makanan yang sudah dimasak dengan matang, minum air yang sudah dimasak dan tidak bertukar alat makan saat makan bersama. Intinya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang sejatinya sudah mulai rutin kita lakukan sejak awal Pandemi Covid-19," jelas dia.

Anggota DPR Fraksi PKS ini mengungkapkan bilaman euforia liburan dan pertemuan keluarga dalam rangka Idul Fitri dikhawatirkan menjadi titik rawan penyebaran virus penyebab hepatitis yang masih misterius jenisnya ini.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah dapat memberikan imbauan untuk waspada dan melakukan edukasi kepada masyarakat ihwal pencegahan penularannya penyakit hepatitis akut misterius tersebut.

"Kementerian Kesehatan harus mulai membuat dan menerapkan tata laksana dalam memantau kasus suspect Hepatitis akut bisa berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para ahli. Tata laksana dari tindakan promotif hingga kuratif rehabilitatif sehingga penanganannya menyeluruh," kata Kurniasih.

Selain itu dia ingin pemerintah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan ruang-ryang perawatan anak khususnya dengan fasilitas NICU. Jika perlu segera ditetapkan rumah sakit rujukan untuk penanganan jenis hepatitis ini sehingga ketika ditemukan kasus, segera diarahkan di rumah sakit yang sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk penanganannya

"Standar ruang perawatan juga sebaiknya diatur dalam tata laksana yang sudah disiapkan. Mulai disosialisasikan ke seluruh rumah sakit atau yang menjadi rujukan. Sampaikan sistem penanganannya sampai Puskesmas karena mereka Faskes paling terdepan. Jangan terlambat dan gagap lagi. Adanya perkembangan terkait penyakit ini bisa, tata laksana bisa dievakuasi dan revisi kemudian menyesuaikan perkembangan," papar Kurniasih.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik