Tiap Hari Kerahkan 17 Bus Tambahan

Tiap Hari Kerahkan 17 Bus Tambahan

Nasional | radarjogja | Sabtu, 7 Mei 2022 - 08:58
share

RADAR JOGJA Puncak arus balik hari Lebaran terasa di Terminal Jombor mulai kemarin (6/5). Jumlah penumpang bus melonjak tajam. Penasihat Paguyuban Agen dan Perwakilan Bus Malam Terminal Jombor Sonni Kurniawan menyebut, tingkat keterisian bus telah mencapai 97 persen. Itu yang bus reguler. Belum bus tambahannya, ungkapnya di lokasi kemarin (6/5).

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang bus, paguyubannya mengerahkan 17 unit bus tambahan setiap hari, menghadapi arus balik. Namun lagi-lagi belum mampu memenuhi permintaan penumpang. Pengadaannya dilakukan berdasarkan swadaya paguyuban untuk menjangkau lebih banyak penumpang.
Ini sudah terisi 60 persen (bus tambahan, Red). Sabtu sudah terisi 85 persen dan Minggu (8/5) sudah full. Bahkan ada yang tidak kebagian tiket arus balik hingga rela menunda keberangkatan, sebutnya. Ada 54 jumlah perusahaan otobus (PO) yang tergabung dalam paguyuban ini. Masing-masing PO memiliki tiga sampai 12 unit.

Selama arus balik jadwal pemberangkatan bus dilakukan sebanyak lima kali. Keberangkatan dimulai pukul 12.30, 13.30, 14.00, 15.00, dan terakhir 18.00. Puncak arus balik diperkirakan masih panjang. Adanya aturan baru masa libur Lebaran anak oleh pemerintah diperpanjang, diperkirakan arus balik masih akan terjadi pada 9-10 Mei.

MASA LIBUR HABIS: Penumpang bus berpamitan ke saudaranya, di Terminal Jombor, kemarin (6/5). Mereka hendak kembali ke kota tempat mencari nafkah, karena libur Lebaran sudah habis.(MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)

Hal ini juga dapat dilihat dari peminat tiket bus pada tanggal tersebut. Bahkan penumpang bus yang kehabisan tiket mau menunda pemberangkatan pada tanggal itu.

Sementara untuk tujuan utama arus balik mayoritas terpusat di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur). Sonni menyebut, hal ini berbeda pada saat arus mudik sebelumnya, di mana mayoritas pemudik menuju Sumatera seperti Medan, Lampung, Palembang, Pekanbaru dan lain-lain.

Budayanya dari tahun ke tahun seperti itu, terangnya. Menurutnya, melonjaknya penumpang arus balik Lebaran kali ini disebabkan dua tahun tak mudik lantaran pandemi Covid-19. Pasca pemerintah melonggarkan aturan, penumpang bus membeludak.

Meski terjadi lonjakan penumpang, protokol kesehatan tetap dijalankan. Seperti memakai masker, juga syarat vaksinasi booster atau minimal dua kali vaksin plus swab antigen. Pengecekannya langsung di agen, ditanya-tanya sebelum berangkat, bebernya.

Untuk memastikan kelancaran berkendara, seluruh bus dilakukan rampcheck setiap hari oleh Dinas Perhubungan DIJ. Dan dipastikan seluruh bus laik, layak pakai dan layak jalan.

Penumpang bus tujuan Tangerang Rusmah, 45, mengaku, sempat kesusahan mencari tiket bus pasca-Lebaran. Pasalnya, banyak tiket ludes diserbu penumpang. Hingga dia memilih menunda pulang. Harusnya pulang 5 Mei, karena hari itu tiket udah banyak yang kosong, akhirnya ditunda sehari. Dapat hari ini itu pun nunggunya masih lama, ungkapnya.

Menurutnya, perayaan Hari Raya Idul Fitri tidak semeriah tahun-tahun lalu sebelum pandemi. Akan tetapi lonjakan penumpang cukup dia rasakan. Pasalnya, bukan hanya dia yang kesulitan mencari tiket, tetapi juga saudaranya.
Terutama jurusan Jabodetabek. Keponakan saya saja rela menunda keberangkatan, hari Senin baru dapat tiketnya, ungkap perempuan yang mudik ke Nganglik dan hendak berangkat menuju Tangerang ini. (mel/laz)

Topik Menarik