Pertamina Prediksi Peningkatan BBM saat Arus Balik Mencapai 36 Persen

Pertamina Prediksi Peningkatan BBM saat Arus Balik Mencapai 36 Persen

Nasional | republika | Jum'at, 6 Mei 2022 - 17:53
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan lonjakan kebutuhan BBM selama arus mudik melebihi perkiraan Pertamina. Nicke mengatakan, peningkatan kebutuhan BBM dalam arus mudik 2022 mencapai 41 persen atau lebih tinggi dari proyeksi awal yang sebesar 29 persen.

Nicke mengambil contoh peningkatan kebutuhan Pertalite yang saat kondisi normal sebesar 75 ribu kiloliter per hari menjadi 120 ribu kiloliter saat masa arus mudik. Nicke menyebut kebutuhan setiap SPBU berbeda, tergantung lokasinya. Nicke menyebut hal ini cukup wajar mengingat antusiasme tinggi masyarakat untuk pulang ke kampung halaman saat lebaran.

"Yang perlu kita pastikan, alhamdulillah bisa berhasil, pasokan suplai dan distribusi, BBM, avtur, LPG, minyak mentah, semua bisa kita kelola dengan baik sehingga tidak ada sedikit pun kelangkaan atau kekosongan," ujar Nicke dalam monitoring penyaluran BBM dan LPG selama arus mudik dan balik lebaran 2022 di Pertamina Integrated Command Center, Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (6/5).

Nicke menyampaikan, keberhasilan Pertamina dalam menjaga kelancaran pasokan BBM tak lepas dari persiapan yang telah dilakukan sejak jauh hari. Nicke mengatakan, perusahaan telah memiliki Pertamina Integrated Command Center yang dapat mengetahui secara //real time// mengenai kondisi di lapangan, termasuk pergerakan orang dengan SPBU terdekat.

Nicke mengatakan, Pertamina juga menambahkan sejumlah Pertashop, SPBU modular, hingga motor delivery service BBM. Hal ini merupakan langkah antisipasi Pertamina dalam mengurai terjadinya antrean atau kondisi darurat kendaraan yang kehabisan BBM.

"Semua kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Selain memang stoknya cukup, juga distribusinya kita jaga sehingga alhamdulillah relatif aman semua," ungkap Nicke.

Saat ini, lanjut Nicke, Pertamina bersiap menjaga kelancaran distribusi saat arus balik, baik di jalan tol hingga jalan nontol. Nicke menyampaikan, Pertamina telah memetakan sejumlah jalur prioritas dengan menyiagakan stok di 1.370 SPBU yang berada di jalur mudik, jalur menuju destinasi wisata, dan juga jalur yang rawan bencana.

"Peningkatan (kebutuhan BBM) tertinggi terjadi di Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Sementara penurunan tertinggi terjadi di DKI Jakarta," ucap Nicke.

Pertamina, lanjut Nicke, memproyeksikan peningkatan kebutuhan BBM saat arus balik mencapai 36 persen. Nicke menyampaikan, lonjakan kebutuhan BBM biasanya terjadi pada tiga hari terakhir saat masa puncak.

"Strategi kita sama seperti arus mudik, motor delivery service BBM dari 230 unit kita tambah menjadi 339 unit. Kalau ketika mudik lonjakannya 41 persen bisa kita kelola, maka proyeksi arus balik sebesar 36 persen Insya Allah juga bisa kita jaga," sambung Nicke.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menjaga kelancaran arus mudik. Menurut Tutuka, Pertamina telah berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan masyarakat. "Keberhasilan saat arus mudik jadi bukti nyata persiapan yang dilakukan Pertamina dan Pertamina memenuhi apa yang telah ditargetkan," ujar Tutuka.

Kendati begitu, Tutuka meminta Pertamina tidak berpuas diri mengingat masih harus menjaga kelancaran arus balik. Tutuka menilai arus balik memiliki tantangan yang lebih berat mengingat waktunya yang lebih singkat."Perlu juga koordinasi antarkementerian, lembaga, baik dari Kemenhub hingga Polri sangat penting terus dijalin," kata Tutuka.

Topik Menarik