Hepatitis Akut Diduga Long Covid-19, Ini Kata Kemenkes

Hepatitis Akut Diduga Long Covid-19, Ini Kata Kemenkes

Nasional | republika | Jum'at, 6 Mei 2022 - 10:31
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hepatitis akut yang menjangkit anak-anak tidak ada kaitannya dengan long Covid-19. Belum diketahui penyebab tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia.

"Kasus pada anak tidak ada kaitan dengan long Covid," ujar Nadia saat dikonfirmasi Republika.co.id , Jumat (6/5/2022).

Ia beralasan, angka kejadian long Covid pada anak rendah sekali. Selain itu, tidak ada riwayat long Covid pada anak dari data yang ada saat ini. "Karena angka kejadian long Covid pada anak kecil sekali dan tidak ada riwayat long Covid dari data yang ada saat ini," kata Nadia.

Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada anak di Indonesia. Pada ketiga kasus ini, anak berusia dua tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia delapan tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi.

Ketiganya negatif Covid-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta. Tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak dan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.

Dia mengingatkan, hepatitis misterius yang melanda beberapa negara ini bisa menular melalui feses dan udara karena dugaan awal disebabkan adenovirus yang menyerang saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Sementara, hepatitis A, B, C, D, dan E dapat menular melalui darah dan makanan.

Kemenkes mengimbau orang tua mencegah anak dari hepatitis akut. Caranya, rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Selain itu, kurangi mobilitas, menggunakan masker jika berpergian, jaga jarak dengan orang lain, serta menghindari keramaian atau kerumunan. Orang tua juga diminta mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.

Topik Menarik