Kemenkes Investigasi Kasus Hepatitis Misterius yang Tewaskan 3 Anak di Jakarta

Kemenkes Investigasi Kasus Hepatitis Misterius yang Tewaskan 3 Anak di Jakarta

Nasional | inewsid | Selasa, 3 Mei 2022 - 08:59
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis misterius yang menyebabkan 3 anak di Jakarta meninggal dunia. Investigasi akan dilakukan dengan pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Kemenkes pun meminta masyarakat waspada lantaran Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius tersebut. Penyakit itu kini telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia tanpa penyebab yang pasti.

Sebelumnya, tiga anak dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia. Keduanya meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran. Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menyebut, Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,\'\' ucap Nadia dalam keterangannya, dikutip Selasa (3/5/2022).

Untuk itu, Nadia meminta bila ada anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna cokelat tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Laporan terkait kasus hepatitis misterius meningkat sejak dipublikasi secara resmi oleh WHO. Tercatat, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh 12 negara.

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris terkait 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun, 17 anak di antaranya memerlukan transplantasi hati. Terdapat 1 kasus yang dilaporkan meninggal.

"Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit tersebut," tutur dia.

Adenovirus, kata Nadia, terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

"Surat Edaran dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis akut," katanya.

Topik Menarik