Sentil Rektor ITK Budi Santosa, Mahfud MD: Tuduh Orang Pakai Jilbab Manusia Gurun, Anda Salah Besar

Sentil Rektor ITK Budi Santosa, Mahfud MD: Tuduh Orang Pakai Jilbab Manusia Gurun, Anda Salah Besar

Nasional | radartegal | Minggu, 1 Mei 2022 - 10:45
share

Unggahan statusFacebook Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kaltim, Profesor Budi Santosa Purwokartiko benar-benar memicu polemik. Reaksi keras turut disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Postingan yang diunggah, Rabu (27/4) lalu, itu berisi tentang pengalamannya mewawancarai mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri melalui program LPDP.

Unggahannya itu menjadi kontroversi, lantaran Budi Santosa menyebut kalimat tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun dalam unggahan itu. Tidak hanya itu dia juga memuji para mahasiswa yang tidak menggunakan kata-kata langit seperti insyaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagainya.

Mahfud MDmengatakan apa yang diurai Rektor Budi Santosa itu merupakan hal yang tidak bijaksana. Sebab kata-kata langit yang dimaksud justru merupakan kata-kata yang baik bagi orang beriman.

Memuji-muji sebagai mahasiswa/i hebat hanya karena mereka tidak memakai kata-kata agamis, Insyaallah, qadarallah, syiar sebagaimana ditulis oleh Rektor ITK itu juga tidak bijaksana. Itu adalah kata-kata yang baik bagi orang beriman, sama dengan ucapan Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah, dll, ujar Mahfud MD lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (1/5).

Sementara soal pakaian manusia gurun yang disinggung Budi Santosa, Mahfud menjelaskan bahwa sejak tahun 1990, tidak sedikit profesor di kampus besar seperti UI, ITB, UGM, IPB, dan lain-lain yang mengubah penampilan menjadi berhijab.

Ibu Dirut Pertamina dan Kepala Badan POM juga berjilbab. Mereka juga pandai-pandai tapi toleran, meramu keislaman dan keindonesiaan dalam nasionalisme yang ramah, tambahnya.

Kepada Budi Santosa, Mahfud menekankan, pakaian yang islami itu adalah niat menutup aurat dan sopan. Adapun mengenai model pakaiannya memang beragam dan tidak harus selalu pakai cadar atau gamis.

Model pakaian adalah produk budaya. Maka itu menuduh orang pakai penutup kepala seperti jilbab ala Indonesia, Melayu, Jawa, dan lain-lain sebagai manusia gurun adalah salah besar, tutupnya. (rmol/zul)

Topik Menarik