Menambal Lubang Gelombang Covid-19 di Jatim Pasca-Lebaran

Menambal Lubang Gelombang Covid-19 di Jatim Pasca-Lebaran

Nasional | jawapos | Sabtu, 30 April 2022 - 03:40
share

JawaPos.com- Kondisi kasus Covid-19 di wilayah Jatim jelang Lebaran saat ini memang tengah melandai. Dalam peta zonasi yang diunggah Pemprov Jatim, semua kabupaten/kota sudah berstatus zona kuning. Bukan lagi oranye, apalagi merah. Artinya, tingkat persebaran virus korona sudah rendah.

Berdasar data Satgas Covid-19 Jatim per 29 April 2022, total kasus aktif atau warga yang masih berstatus positif hanya tinggal 218 orang. Sudah jauh menurun dibandingkan puncak gelombang varian Omicron pada kurun Januari-Februari lalu. Saat itu, tepatnya pada 24 Februari 2022, kasus aktif di Jatim mencapai 35.177 orang.

Kondisi kasus Covid-19 di Jatim sekarang, yang telah melandai ini, tidak jauh beda dengan Lebaran tahun lalu. Namun, siapa sangka, dua bulan berselang pasca Lebaran, seolah berubah 180 derajat. Hari Raya Idul Fitri 2021 jatuh pada 12-13 Mei, pada Juli, kasus positif melonjak sangat signifikan. Kembali terjadi gelombang lanjutan. Karena itu, di hampir semua kabupaten/kota berzona merah.

Padahal, Lebaran tahun lalu, pemerintah sudah melakukan pembatasan. Yakni, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Termasuk larangan atau imbauan untuk tidak mudik. Kini, setelah dua tahun ada pembatasan mobilitas masyarakat saat Lebaran, pemerintah memberikan kelonggaran. Boleh mudik dengan syarat vaksinasi.

Tak ayal, hari-hari menjelang Lebaran, peningkatan pergerakan mudik terlihat di mana-mana. Terutama di wilayah Jatim. Dari survei Balitbang Kemenhub pada angkutan Lebaran 2022, potensi pergerakan nasional dalam masa mudik Lebaran mencapai 85,5 juta orang.

Mereka itu terbagi melalui berbagai moda transportasi. Perinciannya, pengguna mobil pribadi sebanyak 22,9 juta orang atau 26,8 persen, bus 16,9 juta orang (16,5 persen), pesawat terbang 14,1 juta orang (15,5 persen), dan kereta api 8,9 juta orang (10,4 persen).

Masih mengacu data survei tersebut, asal perjalanan daerah terbanyak para pemudik adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 14,6 juta orang. Namun, setelah penghapusan syarat tes swab antigen maupun PCR bagi pemudik yang sudah vaksin lengkap dan booster, potensi daerah tujuan pemudik di Jawa Timur meningkat menjadi 16,8 juta orang.

Berdasarkan data selama ini, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dan juga Jawa Timur, linier dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Setiap kali momen libur panjang, jumlah kasus selalu naik. Selain Lebaran, waktu rentan lainnya adalah libur Natal dan tahun baru.

Selain telah melandai, yang menggembirakan pada Lebaran ini dibandingkan dengan tahun lalu adalah capaian vaksinasi. Jawa Timur terbilang bagus daripada provinsi lain.

Dari jumlah sasaran vaksin anak-anak hingga lansia sebanyak 31.826.206 orang, data dari dashboard Kemenkes RI per 29 April 2022, warga yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama mencapai 29.632.499 orang (92,8 persen), dosis kedua 24.984.701 orang (78 persen), dan dosis ketiga atau booster 5.025.954 orang (15,8 persen).

Di wilayah aglomerasi Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, yang selama ini menjadi episentrum kasus aktif di Jawa Timur, capaian vaksinasi juga terus meningkat. Karena itu, berdasarkan Inmendagri Nomor 22 Tahun 2022 yang berlaku hingga 9 Mei nanti, sudah masuk PPKM level 1. Hanya tinggal Gresik yang masih level 2.

Dengan capaian vaksinasi tersebut diharapkan potensi terjadinya gelombang lanjutan kasus Covid-19, bisa ditekan. Namun begitu, bukan berarti masyarakat lantas abai dengan protokol kesehatan. Mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas, mesti tetap menjadi keniscayaan. Sebab, pandemi masih belum berakhir. Butuh kesadaran bersama-sama menambal lubang gelombang Covid-19.

Pemprov Jawa Timur juga sudah membuat langkah-langkah untuk antisipasi lonjakan Covid-19. Yakni, layanan vaksin booster di posko mudik, random ceck swab test di 32 rest area, penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat pariwisata.

Lalu, mengaktifkan kembali pos PPKM mikro dan kampung tangguh, pasien gejala berat dirujuk ke RS untuk tindak lanjut, dan pasien dengan gejala ringan (suhu tubuh tinggi, batu, dan flu) langsung diarahkan ke fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat.

Masing-masing akan terus kita lakukan koordinasi baik secara vertikal maupun horisontal. Kita berharap bahwa mudik Lebaran kali ini dan baliknya dalam keadaan aman, selamat dan sehat, kata Gubernur Khofifah Indar Parawansah seperti diunggah di akun Pemprov Jawa Timur.

Topik Menarik