Mudik Lebaran 2022, Angin Segar Pemudik dan Agen Tiket

Mudik Lebaran 2022, Angin Segar Pemudik dan Agen Tiket

Nasional | radarjogja | Jum'at, 29 April 2022 - 00:10
share

RADAR JOGJA Mudik lebaran kali ini menjadi angin segar bagi sejumlah orang. Mulai dari agen tiket hingga para pemudik. Semuanya bersuka cita menyambut budaya yang telah terhenti selama 2 tahun belakangan.

Penasehat Paguyuban Agen Terminal Jombor Sony Kurniawan menyebutkan ada kenaikan pembelian tiket secara signifikan. Baik untuk tiket jurusan Pulau Sumatera maupun tujuan Jabodetabek. Harga tiket juga melonjak dua kali lipat dari harga normal.

Tiket ada kenaikan tarif, biasanya Rp. 200 ribu sekarang Rp. 400 ribu sampai Rp. 450 ribu, 2 kalilipat ini tujuan Jabodetabek. Kalau Sumatera hari biasa Rp. 450 ribu sekarang hampir Ro. 600 ribu sampai Rp. 650 ribu tergantung tujuan, ada Lampung Palembang dan Jambi, jelasnya ditemui di Terminal Jombor, Kamis (28/4).

Berdasarkan data sementara terjadi lonjakan penumpang sebanyak 40 persen. Sony memprediksi peningkatan masih bisa terjadi Jumat (29/4) dan Sabtu (30/4). Ini karena puncak arus mudik berlangsung pada H-2 menjelang Idul Fitri 1443 H.

Sony memaparkan mayoritas pemudik adalah tujuan Sumatera. Tepatnya daerah Lampung palembang dan Jambi. Sementara untuk Jabodetabek sebaliknya terjadi saat arus balik.

Sehari bisa berangkatkan sekitar 2000 penumpang, ini tujuan Sumatera. Kalau Jakarta prediksi bisa sampai 3.500 penumpang. Agen sudah koordinasi periksa armada yang benar-benar laiak jalankan dan operasionalkan, katanya.

Peningkatan arus mudik menjadi angin segar bagi para agen penjual tiket. Itulah mengapa mereka menyambut kebijakan pelonggaran mudik lebaran sebagai oase. Terlebih usai 2 tahun pandemi Covid-19.

Sony menceritakan kondisi 2 tahun belakangan tidaklah sehat. Sepinya moda transportasi membuat operasional harus berhenti. Saat ini, sebanyak 54 agen dan 46 perwakilan otobus yang berada di Terminal Jombor seakan mendapat angin segar.

Perbandingan 2 tahun sebelumnya, jelas berbanding terbalik. Kita kemarin sama sekali tidak ada aktivitas. Tahun kemarin lebaran dan hari biasa malah menguntungkan hari biasa. Saat liburan atau lebaran benar-benar stop total. Tahun ini Alhamdulillah bisa menikmati indahnya Ramadan, ujarnya.

Para pemudik mulai membanjiri loket-loket penjualan tiket. Salah satunya adalah Pratiwi. Perempuan berusia 35 tahun ini akan mudik ke Palembang bersama 2 anaknya.

Dia mengaku bahwa tahun ini adalah perdana dia mudik. Selama 2 tahun sebelumnya, Pratiwi memilih untuk tetap di Jogjakarta. Ini karena adanya larangan mudik akibat tingginya kasus Covid-19.

Dua tahun eggak mudik, antara senang juga karena bertemu dengan orangtua disana, katanya.

Keputusan ini harus dibayar cukup mahal. Tiket perorang penumpang bus mencapai Rp. 600 ribu. Menurutnya harga ini masih wajar. Terlebih keinginan mudik untuk pulang ke kampung halaman jauh lebih tinggi.

Relatif segitu harganya. Memilih mudik bus karena dadakan kalau pesawat tidak ada. Persiapan penyesuaian dengan suami juga karena kerja, ujarnya.

Perasaan yang sama juga dirasakan Yudi Hermansyah. Warga Jambi ini mengaku sudah dua tahun tidak pulang ke kampung halaman. Alhasil pria berusia 33 tahun ini mengaku kangen dengan sanak keluarganya.

Adanya kebijakan pelonggaran mudik lebaran menjadi angin segar. Tanpa ragu Yudi langsung memesan tiket bus. Agar bisa bertemu orangtua dan keluarganya di kampung halaman.

Terakhir mudik, 2 tahun sebelumnya tidak mudik, terakhir 2019. Ini mudik ke Jambi. Persiapan vaksin sudah. Oleh-oleh tidak ada yang spesial yang penting bisa bertemu dengan keluarga, katanya. (Dwi)

Topik Menarik