Rusia Bakal Serang Pangkalan NATO yang Bantu Ukraina, PD III Dimulai?

Rusia Bakal Serang Pangkalan NATO yang Bantu Ukraina, PD III Dimulai?

Nasional | law-justice.co | Kamis, 28 April 2022 - 11:29
share

Pemerintah Rusia memutuskan melegalkan penyerangan pangkalan militer negara-negara NATO yang mendukung Ukraina.

Serangan tersebut dilakukan untuk memutus rantai logistik dan persenjataan kiriman NATO ke Ukraina.

Muncul kekhawatiran sikap Rusia tersebut akan benar-benar memicu terjadinya perang dunia ketiga.

Dilansir dari Daily Mail, Rabu (27/4/2022), keputusan tersebut diungkapkan oleh juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.

Dia menyatakan bahwa Rusia dapat mengizinkan serangan terhadap negara-negara NATO yang menyediakan senjata ke Ukraina.

"Apakah kita memahami dengan benar bahwa demi mengganggu logistik pasokan militer, Rusia dapat menyerang sasaran militer di wilayah negara-negara NATO yang memasok senjata ke rezim Kyiv?," kata Zakharova.

"Bagaimanapun, ini secara langsung menyebabkan kematian dan pertumpahan darah di wilayah Ukraina."

Kata-katanya muncul setelah Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan bahwa Inggris mendukung serangan udara Ukraina pada infrastruktur Rusia.

Dia menambahkan bahwa akan senjata Inggris akan sepenuhnya sah digunakan dalam serangan semacam itu.

Namun pernyataannya ditanggapi negatif oleh Kremlin, dengan kementerian pertahanan menuduhnya melakukan provokasi.

Moskow juga memperingatkan bahwa pihaknya akan bersiap untuk menyerang balik pusat pengambilan keputusan di Kyiv sebagai pembalasan, bahkan jika diplomat Barat hadir.

Hal ini disampaikan setelah Kepala Departemen Pertahanan AS, Lloyd Austin kemarin mengatakan bahwa retorika ancaman perang nuklir Moskow sangat berbahaya dan tidak membantu.

Selama kunjungan ke Jerman, dia membalas ucapan diplomat Rusia Sergei Lavrov yang mengatakan bahwa para pemimpin Barat mempertaruhkan perang dunia ketiga dengan memasok senjata berat ke Ukraina.

"Retorika semacam itu sangat berbahaya dan tidak membantu," kata Austin.

"Tidak ada yang ingin melihat perang nuklir terjadi. Ini adalah perang di mana semua pihak kalah."

"Retorika berbahaya itu jelas tidak membantu dan sesuatu yang tidak akan kita lakukan."

Topik Menarik