Jaga-jaga Di Rest Area Layani Pemudik Anak-anak, Sediakan Klinik Kesehatan

Jaga-jaga Di Rest Area Layani Pemudik Anak-anak, Sediakan Klinik Kesehatan

Nasional | rm.id | Kamis, 28 April 2022 - 07:50
share

Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher meminta Pemerintah memperhatikan kondisi pemudik anak-anak dalam perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Pasalnya, dari 85,5 juta calon pemudik, terdapat anak-anak yang perlu mendapat perhatian khusus.

Mereka rentan terpapar penyakit atau keletihan. Pastikan di setiap terminal, stasiun, bandara maupun rest area yang disinggahi pemudik, agar tersedia tempat istirahat dan klinik kesehatan untuk kondisi darurat, kata Netty dalam keterangannya, kemarin.

Sebagai informasi, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), akan ada sekitar 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan.

Netty meminta para pemudik menyiapkan perbekalan memadai untuk kebutuhan anak-anak. Khususnya pemudik dengan kendaraan roda dua.

Dia meminta pemudik berhati-hati saat membawa anak-anak. Apalagi, cuaca, polusi udara dan kemacetan jalan tentu tidak cocok untuk anak-anak.

Sebaiknya jangan membawa anak mudik dengan motor. Apalagi didudukkan di depan. Itu sangat berbahaya, saran politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Terkait protokol kesehatan (prokes), Netty meminta Pemerintah Pusat dan daerah melakukan pengetatan pengawasan pada para pemudik. Pastikan prokes dijalankan. Awasi tempat-tempat yang menjadi titik istirahat atau berhenti para pemudik seperti di rest area, tempat makan, fasilitas publik dan sebagainya.

Jangan sampai mudik tahun ini jadi titik balik peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air, wanti-wanti dia.

Selain itu, Netty juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 Pusat maupun daerah melakukan inspeksi rutin ke terminal, stasiun, bandara dan sejenisnya. Pasalnya, terminal bis, stasiun kereta api atau bandara tentu akan dipenuhi para pemudik.

Dia mengimbau dilakukan mitigasi sedini mungkin agar potensi membludaknya para pemudik di lokasi tersebut tidak terjadi pelanggaran prokes.

Jadi, petugas maupun pengelola harus diedukasi agar turut menjaga prokes para penumpang, saran dia.

Rute mudik pun, lanjut Netty, juga harus dipantau khususnya ke para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Karena potensi terjadinya kemacetan dapat membuat penumpukan massa di titik-titik tertentu.

Pemerintah dapat memberikan swab atau antigen gratis di titik-titik yang dilewati oleh para pemudik, imbuhnya.

Wakil rakyat asal dapil Jawa Barat VIII itu juga mendorong agar Pemerintah lebih intensif lagi mengejar laporan kepatuhan prokes di wilayah masing-masing. Sebab, berdasarkan info dari Satgas Covid-19, masih banyak provinsi yang tidak rutin melaporkan kepatuhan akan prokes di wilayahnya.

Terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengimbau masyarakat menjaga kondisi tubuh saat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022. Masyarakat disarankan memanfaatkan tempat istirahat atau rest area di Jembatan Timbang atau Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).

Setiap perjalanan jika sudah selama 4 jam harus istirahat, mau capek atau tidak, wajib istirahat, kata Budi dalam keterangannya, kemarin.

Budi mengungkapkan, hingga kini sudah ada 41 lokasi rest area yang sebelumnya merupakan UPPKB. Unit itu kini dialihfungsikan sebagai rest area bagi para pemudik.

Kami memfasilitasi tempat peristirahatan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan panjang atau untuk mudik, ujarnya.

Budi mencontohkan, salah satu UPPKB yang dijadikan rest area, yaitu di Losarang, Indramayu, Jawa Barat.

Rest area tersebut telah dikunjungi oleh 358 pemudik dengan rincian 214 orang di antara pemudik itu, menggunakan sepeda motor hingga Senin (25/4).

Rest area UPPKB Losarang, kata Budi, menyediakan beberapa fasilitas untuk para pemudik. Antara lain toilet, mushala, tempat istirahat, hiburan karaoke, kursi pijat, dan tempat bermain anak.

Selain itu, lanjut Budi, UPPKB Losarang juga menyediakan posko kesehatan yang siap melayani pemudik untuk cek kesehatan seperti periksa tensi, test antigen maupun layanan vaksinasi Covid-19. [TIF]

Topik Menarik