Keliling Masjid Sosialisasikan Larangan Kantong Plastik

Keliling Masjid Sosialisasikan Larangan Kantong Plastik

Nasional | jawapos | Senin, 25 April 2022 - 18:37
share

JawaPos.com- Program pengurangan penggunaan kantong plastik mendapat perhatian serius dari Pemkot Surabaya. Para lurah dan camat diminta gencar melakukan sosialisasi. Selain mengadakan bazar, para perangkat pemerintahan di tingkat bawah rutin keliling kampung untuk melakukan sosialisasi.

Misalnya, yang dilakukan perangkat Kecamatan Pakal. Pada Sabtu (23/4) malam, pejabat kecamatan dan kelurahan berkumpul di masjid Babat Jerawat. Setelah salat Tarawih, masyarakat yang masih berada di masjid dikumpulkan. Kami sosialisasi sebentar terkait dengan larangan penggunaan kantong plastik, kata Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo kemarin (24/4).

Tranggono menilai, waktu sosialisasi paling efektif adalah setelah salat Tarawih. Sebab, saat itu masyarakat berkumpul di masjid. Sejak pagi sampai sore, warga jarang keluar dari rumah. Ada pula yang masih bekerja. Jadi, paling efektif memang malam, ujarnya.

Sosialisasi yang dilakukan pun tidak perlu dikemas secara formal. Dengan gaya cangkrukan dan ngobrol santai, kebijakan itu bisa diterima dengan lebih baik oleh masyarakat. Ojo kaku-kaku. Yang penting, pesannya tersampaikan, tutur Tranggono.

Di dalam Perwali Nomor 16 Tahun 2022 tersebut, ada dua tujuan utama yang ingin dicapai. Pertama, mengurangi timbunan sampah dari kantong plastik yang sulit terurai. Kedua, membangun partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan.

Menurut Tranggono, sasaran utama kebijakan itu memang masyarakat. Namun, kelompok usaha, baik skala kecil maupun besar, merupakan bagian dari masyarakat yang tidak terpisahkan. Sektor usaha seperti toko kelontong dan minimarket juga sudah kami beri tahu tidak boleh pakai kantong plastik. Kalau pakai paper bag, tidak ada masalah, jelasnya.

Untuk sektor usaha, baru minimarket yang sudah menjalankan kebijakan tersebut. Tranggono menilai, penerapan aturan di minimarket memang lebih mudah. Sebab, mereka memiliki manajemen perusahaan yang sudah berjalan dengan baik.

Nah, yang menjadi pekerjaan bersama adalah masyarakat. Karena itu, sosialisasi kepada masyarakat terus digencarkan. Karena ini berkaitan atau berhubungan dengan kebiasaan. Biasane gawe plastik atau kresek, sekarang tidak boleh lagi. Jadi, harus pelan-pelan dan bertahap kalau mau mengubah kebiasaan masyarakat, tandasnya.

Topik Menarik