Ketika Aktris Eka Nusa Pertiwi Sembuh dari Penyakit karena Al-Quran

Ketika Aktris Eka Nusa Pertiwi Sembuh dari Penyakit karena Al-Quran

Nasional | republika | Selasa, 19 April 2022 - 16:15
share

Sumber: Twitter

NYANTRI--Ada banyak kisah yang mungkin tak rasional ketika seseorang sembuh dari penyakitnya karena Alquran. Di Indonesia banyak dijumpai orang yang memiliki penyakit tertentu memilih pergi ke kiai untuk meminta doa agar disembuhkan penyakitnya. Biasanya kiai itu menggunakan ayat Alquran untuk dibaca.

Namun, kiai yang dimintai pertolongan biasanya menyampaikan bahwa dirinya mungkin hanya sebatas perantara adapun Allah tetap yang menyembuhkan. Di zaman nabi, surah Alfatihah dikisahkan pernah menjadi obat bagi seseorang yang sedang sakit penyakit misterius.

Pada momen Nuzulul Quran Ramadhan 1443 H, aktris Eka Nusa Pertiwi merasakan keajaiban Alquran dalam proses penyembuhan penyakitnya. Ia menceritakan pengalamannya di instagram peribadinya itu dan nyantri.republika.co.id diizinkan untuk menyebarkan kisahnya.

Al-Quran Adalah Obat dari Segala Penyakit, Demikian tulisan pembuka Eka Nusa Pertiwi

Ia menceritakan sejak tahun 2016, di payudara sebelah kanan mulai muncul benjolan. Tetapi ia takut memeriksakan benjolan itu ke rumah sakit. Ia kemudian berkonsultasi kepada dokter Tomi dan ia bilang bahwa sebenarnya penyakitnya dapat diobati sendiri.

Benjolan itu karena ada sampah emosi, Eka kemudian mencari tahu cara bagaimana cara menghilangkan penyakit itu tanpa dioperasi. Ia takut dengan operasi beberapa sistem tubuhnya menjadi lemah dan akan terus-menerus membutuhkan operasi.

Lalu suami dari Eka yang juga aktor sekaligus penyair Kedung Darma Romansha bercerita bahwa pernah ada orang yang divonis kanker stadium empat oleh dokter. Oleh kiainya diminta membaca Al-Quran tanpa henti dan singkat cerita pada 40 hari lebih kankernya sembuh. Kisah dari suaminya itu sedikit memberikan referensi bagi Eka Nusa Pertiwi dalam mencari penyembuhan benjolan di payudaranya.

Ketika Eka shooting series hitam yang disutradarai oleh Sidharta Tata dengan produser Kamila Andini, Ifa Isfansyah, Fourcolours films, falconpictures dan klikfilm ia marasa tubuhnya tidak kuat dengan karakter yang diperankannya. Hanya saja pada waktu itu, Eka tak tidak berani menceritakan kondisi kesehatannya. Eka juga tidak ingin karakter yang diperankannya diberikan kepada orang lain.

Eka pun mencoba meyakinkan dirinya sendir bahwa bisa berkompromi dengan tubuhnya. Ia pun menyiapkan fisik dengan latihan pernafasan selama 3-4 jam setiap pagi. Ini adalah cara Eka agar tak tumbang ketika shooting dan aktingnya gagal total.

Ketika shooting muncul lagi benjolan besar di leher kanannya. Namun karena saking semangatnya ia lupa tentang kondisi tubuhnya yang sedang tak baik-baik saja. Pada saat itu, ia terus membaca shalawat dari dalam hatinya meskipun sedang berbincang dengan kawan-kawannya. Eka juga minta agar Ibu Aniek memijatnya di sela-sela shooting. Dan berlanjut selesai shooting. Selama dipijat Eka juga muntah-muntah dan mengeluarkan angin.

Pada bulan puasa kemarin, Eka dan teman-temannya di Asosiasi Suara Teater Nusatara tadarus bersama dengan setiap orang membaca satu juz yang diikuti oleh empat kelompok dan setiap kelompok terdapat 30 orang. Kegiatan ini membantunya rajin membaca Alquran.

"Awal aku Alquran lagi. Aku mulai muntah-muntah. Posisi tubuh ku juga banyak yang bisul, saat aku lagi bikin acara pertemuan teater Indonesia," kata Eka.

Namun ia terus membaca Alquran sampai bisulnya kering dan ketika muntah ia semakin bersemangat membaca Al-Quran. Pada saat itu, Eka mendapatkan beragam pendapat. Ada yang mengatakn dikenak guna-guna namun ada juga yang menyebut terkenak kanker.

Tak ingin terpikirkan oleh pendapat itu, Eka mencoba mengalihkan pikirannya ke hal lain agar mentalnya tak terpuruk. Ia yakin dengan membaca Al-Quran bisa sembuh dari penyakitnya. Semangat itu Eka semain rajin membaca Alquran. Dan lambat laun, Eka tak lagi membatasi diri membaca Alquran hanya sebatas penyembuhan penyakit, rezeki atau lainnya meskipun di awal maksud dari membaca Alquran untuk kesehatan dan keluarganya.

Sekarang ketika aku punya waktu luang, aku harus meluangkan waktu untuk baca Alquran di mana pun aku berada. Aku senang bawa buku ke mana-mana, sekarang buku ku itu aku ganti jadi Al-Quran, lanjut Eka dalam tulisannya.

Ia mengatakan dengan Alquran hatinya menjadi tenang. Ketika terinfeksi Covid-19 dan posisi tinggal di kota perantauan, ia mengatakan setiap membaca Al-Quran CT-nya naik dan ketika berpikir macam-macam CT-nya turun. Padahal makanan, obat dan uang tersedia namun ia merasa hampa sekali.

Ketika satu persatu orang yang dikenalnya meninggal, Eka merasa tak berdaya di dunia ini. Di momen seperti itu, Eka mengambil wudhu lalu membaca Al-Quran sambil menangis. Dalam hatinya ia berharap ketika meinggal masuk surga. Namun Eka juga takut akan kesalahan yang diperbuat selama hidup.

Menjalani terapi dengan membaca Al-Quran kini dirasakan manfaatnya oleh perempuan kelahiran Jakarta 31 tahun lalu ini. Ia merasa tubuhnya semakin membaik meskipun masih muntah pada beberapa ayat ketika membaca Al-Quran terlebih ketika berdzikir menyebut Allah.

"Mugkin ini Yang dinamai meruqiyah diri sendiri. Beberapa bulan yang lalu, aku cek tubuhku, benjolan di payudara sebelah kanan ku udah menghilang. Aku kaget, aku Cuma bisa bilang dalam hati. Ya Allah Alu sehat lagi, makasih ya Allah," kata Eka menutup kisahnya.

Topik Menarik