Data Belum Klir, Rapat Seragam Dijadwal Ulang

Data Belum Klir, Rapat Seragam Dijadwal Ulang

Nasional | jawapos | Selasa, 19 April 2022 - 14:16
share

JawaPos.com- Rapat evaluasi pengadaan seragam gratis antara Komisi D DPRD Surabaya dan OPD pemkot kemarin (18/4) tak membuahkan hasil. Penyebabnya, sejumlah data yang dipaparkan Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya belum matang. Pertemuan itu terpaksa dijadwal ulang.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menyampaikan, pembahasan seragam sekolah berjalan sejak tahun lalu. Penganggaran pakaian sekolah pun sudah dipaparkan dengan detail. Mulai satuan harga hingga item apa saja yang akan didapatkan siswa. Sayangnya dalam rapat kemarin, data dispendik dan dinkopumdag belum lengkap. Rapat terpaksa ditunda dan digelar lagi Kamis (21/4, Red), tuturnya.

Politikus PDIP itu meminta kepada kedua dinas untuk mempersiapkan bahan rapat. Salah satunya, data penunjang. Baik data jumlah penerima seragam pada 2021 dan 2022 maupun data UMKM yang terlibat dalam pembuatan pakaian sekolah tersebut.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati menjelaskan, pengadaan seragam oleh UMKM seharusnya tidak boleh eksklusif. Pemkot perlu mencari SDM baru untuk dilatih, kemudian diberi mesin jahit dari CSR. Harapannya, semakin banyak UMKM yang terlibat sehingga meningkatkan ekonomi, tuturnya.

Tak hanya data siswa, Ajeng juga meminta pemkot melihat kualitas seragam garapan UMKM itu. Apakah produk yang dibuat sudah sesuai standar. Seragam dan sepatu tak kalah dengan buatan toko besar.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto menilai, dinkopumdag kurang serius menggarap seragam sekolah gratis. Bukti itu terlihat dari minimnya jumlah UMKM yang dilibatkan. Anggaran pengerjaan seragam puluhan miliar, sementara yang menggarap hanya 8 UMKM, tuturnya.

Kritik juga disampaikan anggota Komisi D DPRD Surabaya Hari Santosa. Politikus Nasdem itu menerima aduan dari konstituennya yang melaporkan kualitas seragam tidak sama. Jangan sampai hal-hal itu terulang kembali, terangnya.

Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengungkapkan, tahun lalu pihaknya sudah membagikan seragam gratis untuk jenjang SD dan SMP. Perinciannya, 21 ribu seragam untuk siswa SD dan seragam SMP sebanyak 26 ribu. Setiap siswa menerima tiga setel seragam. Yakni, seragam utama serta pramuka. Saya pikir sudah klir, katanya.

Khusus topi sekolah, Yusuf menuturkan bahwa siswa bisa membeli di koperasi sekolah. Dalam pengadaan seragam, Yusuf mengakui UMKM Surabaya tidak bisa 100 persen mencukupi kebutuhan siswa. Kalau barang-barangnya umum, tidak masalah beli di luar UMKM. Kecuali seragam, kaus kaki, dan sepatu. Itu harus ke UMKM. Jadi, semuanya bisa terbantu, tambahnya.

Topik Menarik