Nylekit, Rocky Gerung Sebut Cokro TV seperti Tempurung Kosong Jadikan Isu Agama untuk Cari Makan

Nylekit, Rocky Gerung Sebut Cokro TV seperti Tempurung Kosong Jadikan Isu Agama untuk Cari Makan

Nasional | radartegal | Selasa, 19 April 2022 - 13:00
share

Rocky Gerung menyentil chanel YouTube Cokro TV sebagai chanel YouTube yangmemprovokasi isu-isu agama, radikalisme, dan Islam. Adapun chanel ini dikembangkan oleh Denny Siregar, Ade Armando, Eko Kuntadhi, hingga Guntur Romli.

"Cokro TV terus berupaya memprovokasi bahkan mengeksploitasi tema-tema yang sifatnya peka, isuagam tuh," kata Rocky Gerung dikutip, Selasa (19/4).

Menurut mantan dosen UI ini, masa depan bangsa seharusnya tidak membicarakan masalah sensitif terkaitagama. Dia menilai, Cokro TV kerap menyerang islam seolah ada ketakutan terhadap kebangkitanIslam.

"Jadi sebetulnya masa depan kita kan harusnya tidak jadi bicara itu. Jadi seolah-seoah ada kekuatanbesar bahwa Islam ini akan jadi kekuatan yang maha dahsyat untuk menghasilkan pemerintahankhilafah segala macam," kata Rocky Gerung.

Dia mengatakan, mereka yang memberikan materi di Cokro TV seolah menjadikan isu agama sebagaibisnis.

"Cokro TV ini bukan sekedar terjebak pada momen itu tapi dia sendiri akhirnya menikmati itu sebagaibisnis. Jadi ini semacam kepanikan di kelompok itu, bahwa kalau tidak ada isu yang membakar, berarti mereka nggak akan hidup," ujar Rocky Gerung.

Padahal, kata Rocky Gerung, dunia telah mengutuk Islamphobia. Tapi Cokro TV masi terus memainkan isu yang menyerang Islam.

"Jadi dunia sudah berubah tapi kawan-kawan di Cokrot Tv itu seperti masih hidup di dalam tempurung kosong," katanya.

Dia mengatakan, bangsa ini seharusnya dituntun agar jadikan satu pembicraan yang cerdas. Rocky Gerung bahkan menyebut Cokrot TV sengaja didesain pemerintah oligarki.

"Karena memang ini didesain oleh oligarki untuk dipakai sebagai corong untuk ditakut-takutiminoritas," katanya.

Rocky Gerung bercerita, dirinya pernah ikut dicap bagian dari radikalisme oleh Cokro TV. Hal itu setelah Rocky pernah mengisi seminar di sejumlah Pesantren.

"Dulu waktu zaman pemilu kemarin itu, saya bolak-balik masuk semua pesantren diundang untuk berceramah, karena pesantren dan pusat kajian islam ingin tahu apa pikiran saya tentang demokrasi, sekularisme, gender segala macam. Tapi saya dianggap sebagai bagian dari ilslam radika, olehkelompok (Cokro TV) ini juga," katanya. (fin/zul)

Topik Menarik