Senjata Pembunuh Petugas Dishub Makassar Dari Jaringan Teroris, Eksekutor Dapat Ucapan Terima Kasih Rp 85 Juta

Senjata Pembunuh Petugas Dishub Makassar Dari Jaringan Teroris, Eksekutor Dapat Ucapan Terima Kasih Rp 85 Juta

Nasional | rakyatku | Senin, 18 April 2022 - 17:02
share

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Lima orang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap petugas Dishub Makassar, Najamuddin Sewang. Kelima tersangka tersebut diantaranya berinisial IA, SU, GA, AS dan SH.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto pada Senin (18/4/2022) membeberkan eksekutor dari pembunuhan Najamuddin Sewang adalah oknum anggota Polisi.

Adapun alasan oknum polisi tersebut terlibat pembunuhan karena sekampung denga terduga otak pembunuhan.

"Kenapa mau eksekutor, satu daerah denga otak pelaku, karena merasa ikut sakit hati ketika otak pembunuhan disakiti, ia merasa sakit hati juga," kata Kombes Pol Budhi.

Dari peran sebagai eksekutor tersebut, oknum polisi yang dimaksud mendapatkan uang. Kombes Pol Budhi menyatakan uang tersebut bukan bayaran sebagai eksekutor namun sebaga uang ucapan terima kasih.

"Bukan untuk bayar tapi ucapan terima kasih, yang jelas motivasinya karena satu daerah, Rp 85 juta," tambahnya.

Kombes Pol Budhi menjelaskan, mereka yang telah ditetapkan sebagai tersangka berperang berbeda. Ada berperan sebagai perantara dan mengetahui peristiwa, pemilik senjata, eksekutor dan turut serta pengancaman saat korban masih hidup.

"Hasil pemeriksaa otak pelaku dengan penyebab (terjadinya pembunuhan) adalah teman dekat, dalam tanda kutip mungkin punya hubungan percintaan," sebutnya.

Sementara itu, senjata yang digunakan membunuh Najamuddin Sewang diperoleh melalui pembelian secara online. Dimana setelah didalami diketahui penjual senjata tersebut konek dengan jaringan teroris.

"Dari hasil pendalaman mendapatkan senjata dengan cara membeli lewat online. Setelah ditelusuri ternyata jaringan terotis yang memang menjual senjata tersebut. Awalnya pemilik tak tahu itu teroris, setelah didalami konek denga jaringan teroris," bebernya.

Topik Menarik