Kabar Akuisisi Rossoneri: Investcorp Juga Punya Misi Prestasi

Kabar Akuisisi Rossoneri: Investcorp Juga Punya Misi Prestasi

Nasional | jawapos | Senin, 18 April 2022 - 09:49
share

JawaPos.com Selamat kepada AC Milan karena kembali ke posisi capolista . Selamat Paskah bagi klub, semua penggemar, dan bagi yang merayakannya. Begitu bunyi cuitan akun Twitter Mohammed Mahfoodh Al Ardhi.

Dia adalah executive chairman perusahaan investasi yang berkantor di Manama, Bahrain, Investcorp.

Cuitan yang semakin mengonfirmasi bahwa pembicaraan Investcorp untuk mengakuisisi AC Milan menuju arah kesepakatan sebelum musim ini berakhir.

Sebagaimana dilansir media-media Italia seperti La Gazzetta dello Sport dan Sport Mediaset , nilai akuisisinya mencapai EUR 1 miliar (Rp 15,5 triliun).

Posisi Rossoneri yang berpeluang memenangkan scudetto Serie A musim ini sekaligus berlaga di Liga Champions musim depan diklaim sebagai simbiosis mutualisme bagi kedua pihak.

Elliott Management sebagai pemilik Rossoneri punya posisi menguntungkan kalau ingin melepas klub yang bermarkas di Milanello tersebut.

Elliott Management memang bukan pengelola klub sepak bola sejati dan hanya memiliki AC Milan karena pengusaha Tiongkok Li Yonghong sebagai pemilik Rossoneri sebelumnya berutang kepada mereka.

Nah, Investcorp yang menjanjikan keuangan yang sehat dan menunjang operasi klub dalam bursa transfer dianggap lebih punya misi prestasi.

Investcorp berambisi membawa AC Milan kembali mengangkat Si Kuping Lebar sebutan trofi juara Liga Champions seandainya sukses memenangkan scudetto Serie A musim ini.

Kali terakhir AC Milan berjaya di Liga Champions adalah musim 20062007.

Berbicara kepada Corriere della Sera , mantan allenatore AC Milan Fabio Capello meyakini Investcorp bisa menjadikan Rossoneri sebagai klub kompetitif lagi di Eropa.

Jika benar-benar dana investor Bahrain itu mengalir ke AC Milan, itu bakal menjadi prospek yang luar biasa bagi AC Milan, sebut Capello.

Zaman keemasan pengusaha Italia sudah berakhir. Sepak bola sudah berubah, di sisi finansial juga lebih besar, sulit bagi orang Italia bersaing seperti di Premier League atau di Paris Saint-Germain, imbuhnya.

Topik Menarik