Cuti Bersama Lebaran Ditetapkan 10 Hari Pengelola Hotel BUMN Ngarep Okupansi 65 Persen

Cuti Bersama Lebaran Ditetapkan 10 Hari Pengelola Hotel BUMN Ngarep Okupansi 65 Persen

Nasional | rm.id | Sabtu, 9 April 2022 - 07:30
share

Pelonggaran mobilitas masyarakat hingga serangkaian perhelatan internasional yang digelar tahun ini, diyakini bakal berkontribusi positif pada tingkat okupansi hotel di Indonesia.

Paling tidak, ini dialami PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Yang tercatat mengalami pertumbuhan tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke Kawasan The Nusa Dua, Bali, lebih dari 100 persen selama triwulan I-2022.

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, tingkat okupansi atau hunian kawasan The Nusa Dua pada Januari sebesar 20,15 persen, Februari 12,78 persen dan Maret 30,77 persen.

Jadi, rata-rata selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai 21,23 persen. Dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 60.388 orang, kata Ardita kepada Rakyat Merdeka , kemarin.

Menurut dia, angka-angka tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara berturut-turut sebesar 7,71 persen di Januari, 5,08 persen di Februari dan 9,80 persen di Maret 2021. Atau rata-rata sebesar 7,53 persen, dengan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 26.913 orang.

Kami bersyukur bisa kembali mencatatkan tren positif, dengan tingkat hunian rata-rata The Nusa Dua di triwulan I-2022 yang tumbuh 182 persen dibandingkan tahun 2021, ujar Ardita.

Ardita bilang, kunjungan wisatawan masih didominasi oleh domestik yang juga ikut tumbuh hingga 124 persen. Fakta ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah event dan konferensi yang diselenggarakan di kawasan The Nusa Dua sepanjang Januari hingga Maret 2022.

Antara lain, Goldcoin Conference , Conference of Parties (COP-4) Minamata Convention on Mercury , dan 144th Assembly of The Inter Parliamentary Union (IPU) yang diikuti lebih dari 1.000 orang.

Di akhir Maret lalu, lanjut Ardita, Pulau Peninsula The Nusa Dua juga kembali menjadi lokasi event outdoor , dengan jumlah peserta 1.000 orang, setelah vakum dua tahun akibat pandemi.

Selanjutnya, masih ada beberapa event lain yang terjadwal. Yaitu, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada Mei 2022, Bali and Beyond Travel Fair 2022 pada Juni 2022. Serta rangkaian event KTT G20 (Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20) di akhir 2022.

Kami harapkan peningkatan ini dapat terus terjaga, seiring dengan meningkatnya kegiatan kepariwisataan, harapnya.

Tak hanya itu, peningkatan okupansi ini juga dikarenakan ada kebijakan bebas karantina dan Visa on Arrival (VOA) untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia melalui Bali.

Sebagai gambaran, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) memperluas cakupan kebijakan pemberian Bebas Visa Kunjungan Khusus Wisata (BVKKW) dan Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata (VKSKKW), mulai Rabu (6/4).

Dengan kebijakan ini, Warga Negara Asing (WNA) dari 9 negara ASEAN ( Association of Southeast Asian Nations ) bisa masuk dengan bebas visa kunjungan. Sedangkan VKSKKW diberikan kepada WNA dari 43 negara.

Karenanya, sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, dia berharap kebijakan terkait karantina dan VOA bagi PPLN ini, mampu mendorong wisatawan mancanegara datang kembali ke Bali.

Sehingga, upaya pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya Bali dapat berjalan baik, harapnya.

Sebab, meski ada peningkatan di triwulan I tahun ini, namun tingkat kunjungan dan occupancy rate The Nusa Dua saat ini belum normal seperti sebelum pandemi. Karena itu, pihaknya akan terus berupaya menghadirkan layanan yang lebih baik dan menarik ke depannya.

Ardita menuturkan, sebagai sebuah destinasi wisata berkonsep world class tourism complex , Kawasan The Nusa Dua memiliki kelengkapan akomodasi lebih dari 5.000 kamar hotel. Serta fasilitas MICE ( Meeting , Incentive , Convention , Exhibition ) yang mampu menampung lebih dari 20.000 delegasi.

Sampai Maret 2022, ada 18 hotel dan villa sudah beroperasi dari total 21 hotel dan villa yang ada di kawasan, katanya.

Selain kelengkapan fasilitas MICE, pihaknya juga menyediakan berbagai fasilitas dan atraksi yang dapat dinikmati wisatawan yang menginap di The Nusa Dua.

Ardita memastikan, sebagai kawasan yang ditetapkan menjadi Green Zone Destination , The Nusa Dua telah menerapkan sejumlah tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan (prokes). Yang mewajibkan sertifikasi Cleanliness , Health , Safety and Environmental Sustainability (CHSE) bagi kawasan dan tenant .

Ardita juga mengklaim, pihaknya telah menyelesaikan program vaksinasi dan booster Covid-19 bagi seluruh pekerja di dalam kawasan. Serta mendorong pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, sebagai upaya memitigasi penyebaran Covid-19 di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya.

Apalagi di awal tahun ini, terdapat lima hotel di The Nusa Dua yang menjadi lokasi program Bali Warm Up Vacation . Ini merupakan program khusus bagi PPLN yang baru datang ke Bali, agar dapat menjalani karantina mandiri dalam hotel dengan sistem bubble .

Dengan rangkaian fasilitas dan layanan itu semua, kami optimistis, tren pertumbuhan akan terus terjaga hingga akhir tahun, ungkapnya.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN Iswandi Said juga optimistis, tingkat okupansi hotel-hotel yang dikelola HIG (Hotel Indonesia Group) akan meningkat dibanding tahun 2021, yang tercatat hanya 42 persen.

Apalagi Pemerintah telah menetapkan cuti bersama Lebaran 2022 yang tergolong panjang, yakni 10 hari.

Kami harapkan okupansi hotel bisa terus meningkat. Bahkan saat libur Lebaran, harapannya bisa mencapai 65 persen. Baik dari wisawatan internasional maupun domestik, tutur Iswandi melalui pesan singkat kepada Rakyat Merdeka , kemarin.

Saat ini, pihaknya fokus menambah jumlah hotel milik BUMN lain yang akan bergabung kepada HIG. Mengingat, baru 28 hotel BUMN yang berada di bawah naungan HIG, dari total 120 hotel BUMN.

Tahun ini, semoga bisa tercapai menjadi 50 hotel (dikelola di bahwa HIG). Misalnya, dari Patra Jasa saja ada 11 hotel, lalu masih ada hotel-hotel dari BUMN karya, pungkasnya. [IMA]

Topik Menarik