Bangun Proyek Smelter Bank Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Ke CMP Senilai Rp 3,98 T

Bangun Proyek Smelter Bank Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Ke CMP Senilai Rp 3,98 T

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 8 April 2022 - 12:44
share

PT Bank Mandiri (Persero) bersama Bank BJB dan Bank Sulselbar menegaskan komitmennya dalam mendorong percepatan hilirisasi mineral dalam negeri.

Hal ini diwujudkan lewat penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi atas Fasilitas Term Loan kepada PT Ceria Metalindo Prima (CMP), yang merupakan bagian dari PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Grup dengan nilai total pembiayaan sebesar 277,69 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 3,98 triliun.

Kredit sindikasi ini disalurkan guna membangun proyek smelter pengolahan bijih nikel laterit Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Yang terdiri dari sebuah pabrik Rotary Kiln Electric Funance (RKEF1) dan infrastruktur pendukung operasional RKEF1 di Lapaopao, Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan tenor hingga 9 tahun. Dalam perjanjian tersebut Bank Mandiri bertindak sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, kerja sama ini diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, memberikan nilai tambah bagi industri di dalam negeri, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

"Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi hari ini terasa sangat spesial karena menjadi tonggak sejarah bukan hanya bagi Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group namun juga bagi Bank Mandiri," ujar Darmawan dalam keterangan resminya yang dikutip Jumat (8/4).

Kesepakatan pembiayan tersebut kata Darmawan, juga menjadi bukti komitmen Bank Mandiri dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN). CNI dan Bank Mandiri merancang skema pembiayaan secara project finance, yang juga merupakan project pembiayaan dimana Bank Mandiri menjadi Structuring dan Coordinating Bank.

Pembiayaan kepada CMP ini, berfokus pada pembangunan pabrik smelter ferro nickel. Yang nantinya diharapkan akan mempermudah akses produksi dan distribusi olahan nikel baik dari maupun kepada masyarakat Indonesia secara umum.

Pihaknya berharap, dengan pembiayaan fasilitas Term Loan ini, dapat membantu Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam dinamika pasar nikel bagi pengembangan industri lokal nikel berikut turunannya.

Sekaligus mendukung program pemerintah terkait percepatan hilirisasi untuk memberikan nilai tambah pada komoditas mineral Indonesia," ujar Darmawan. [ DWI ]

Topik Menarik