Menyambut Ramadan 2022, Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Junub

Menyambut Ramadan 2022, Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Junub

Nasional | genpi.co | Jum'at, 1 April 2022 - 14:20
share

GenPI.co - Umat muslim akan segera menyambut Ramadan 2022 yang saat ini hanya tinggal menghitung hari.

Sebelum melaksanakan puasa Ramadan, diwajibkan umat muslim mandi junub yang dilakukan bagi wanita selesai haid, pria mimpi basah, dan pasangan suami istri.

Mandi junub atau mandi wajib pun memiliki tata cara yang berbeda dibandingkan mandi pada umumnya.

Hal ini bertujuan untuk membersihkan serta mensucikan kembali diri kita dari hadas besar.

Tata caranya pun sudah dianjurkan agar dilakukan dengan benar.

Dilansir dari NU Online, mandi besar merujuk pada mandi wajib yang dilakukan umat muslim untuk menghilangkan hadats besar setelah gituanatau keluar mani.

Apabila seorang muslim tidak melakukan mandi junub maka dapat menghalangi beberapa ibadah, seperti salat, baca Alquran hingga saat melakukan thowaf.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, yang artinya:

"Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: berhubungan dengan istrinya), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi." (HR. Bukhari Muslim).

Lantas bagaimana niat beserta tata cara mandi junub yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.

Niat dan doa yang dapat menghilangkan hadas besar bagi laki-laki dan wanita (Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati).

Lafaz niat adalah:

Nawaitul ghusla liraf il hadatsil akbari fardhal lillaahi taaala.

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah taala."

Tata cara mandi junub bagi pria

Ada hadits dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib untuk pria.

Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.

Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.

"Dari Aisyah istri Nabi shallallahu \'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu \'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk salat. Lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR Al Bukhari)


Hadits kedua dari Ibnu Abbas berkata bahwa Maimunah istri Rasulullah SAW mengatakan :


Dari Ibnu Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda). (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)

Seperti yang dirangkum sebagai berikut:

1. Menuangkan air dan mencuci kedua tangan

2. Mengambil air dengan tangan kanan untuk mencuci kemaluan dengan tangan kiri

3. Menggosokkan tangan kiri ke tanah (bisa dilakukan dengan sabun)

4. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian dilanjutkan dengan berwudhu, namun tidak sampai mencuci kaki.

5. Ketika mulai membasahi rambut, sela-selai pangkal rambut dan basahi dengan air, sampai seluruh kepala dan rambut basah

6. Siram kepala 3 kali, dilanjutkan dengan menyiram seluruh anggota badan.

7. Mengguyur air ke seluruh badan dengan mendahulukan yang kanan

8. Berpindah tempat dan cuci kedua kaki

Tata cara mandi wajib bagi wanita

Tata cara mandi bagi wanita, dibedakan antara mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas.

Untuk tata cara mandi junub bagi wanita, sama dengan tata cara mandi bagi laki-laki, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Hanya saja, wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya:

"Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"

Beliau menjawab: "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR. Muslim no. 330).

Dan Aisyah radhiyallahu anha berkata: "Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri," (HR Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253).

Berikut ini, ringkasan tata cara mandi junub seorang Muslimah yang disunnahkan adalah sebagai berikut:

1. Niat (Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati). Lafaz niat adalah:

Nawaitul Gusla liraf\'il hadatsil Akbari fardhan lillahi ta\'ala

Saya niat mandi mengangkat hadats besar wajib karena Allah

2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.

3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.

5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.

6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).

8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

Sedangkan untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:

Pertama: dianjurkan menggunakan sabun.

Hal ini berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu anha, yang bertanya kepada Nabishallallahu alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan:

"Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya." (HR Bukhari nomor 314 dan Muslim nomor 332)

Kedua: melepas gelungan, sehingga air bisa sampai ke pangkal rambut.

Hadis di atas merupakan dalil dalam hal ini: "lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya.."

Hadis ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus juga digosok, seperti orang keramas memakai sampo.

Niat dan doa setelah menstruasi

Setiap masa haid berakhir, setiap wanita harus melakukan mandi besar atau mandi junub agar dapat kembali beribadah.

Berikut adalah niat dan doa setelah haid:

Nawaitul ghusla lirafi hadatsil haidil lillahi Taaala.

"Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Taala."

Niat dan doa setelah nifas

Nifas adalah situasi di mana rahim perempuan mengeluarkan darah karena atau setelah melahirkan.

Selama kurang lebih 40 hari, masa di mana darah nifas keluar, perempuan dilarang untuk salat dan puasa.

Berikut adalah niat dan doa setelah nifas:

4. Ambil air dan basuh tangan hingga 3 kali.

5. Bersihkan semua najis yang menempel di badan.

6. Ambil wudu seperti hendak salat termasuk doa-doanya.

7. Mulai mandi besar dengan cara mengguyur kepala sebanyak 3 kali.

8. Guyur badan sebelah kanan dan kiri, masing-masing 3 kali.

9. Satu hal yang tidak dilupakan adalah mengguyur badan bagian belakang sebanyak 3 kali serta menyela-nyela rambut dan jenggot (jika punya).

10. Pastikan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit serta pangkal rambut.

11. Selain itu, usahakan agar tangan menyentuh kemaluan ketika melakukan tata cara mandi wajib di atas. Namun, jika tersentuh, ambilah kembali air wudu.

12. Dari semua langkah-langkah di atas, hal yang wajib untuk dilakukan adalah membersihkan najis dan menyiramkan air ke seluruh badan.

13. Sisanya adalah sunah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tidak boleh dianggap sepele.(*)

Video viral hari ini:

Topik Menarik