Kisah H Ruslan Pensiunan TNI yang Mengabdikan diri untuk Rakyat (2-Habis)

Kisah H Ruslan Pensiunan TNI yang Mengabdikan diri untuk Rakyat (2-Habis)

Nasional | lombokpost | Jum'at, 1 April 2022 - 00:31
share

Usianya sudah tidak muda. Tapi semangatnya sebagai mantan prajurit TNI masih membara. H Ruslan, tenaga kesehatan pensiunan TNI kini mengabdikan usianya untuk melayani rakyat melalui kliniknya di Jalur Lingkar Selatan Pagutan.

HAMDANI WATHONI, Mataram

H Ruslan begitu yakin ada campur tangan Sang Pencipta dalam setiap dinamika kehidupan yang dialaminya. Untuk itu, ia mendedikasikan hidupnya mencari keridhaan Tuhan yang Maha Kuasa dengan cara membantu sesama.

Memanfaatkan ilmunya di bidang kesehatan, ia membuka klinik murah yang melayani masyarakat kalangan bawah. Tak pernah memperhitungkan biaya, ia melayani siapa saja yang membutuhkan layanan kesehatan.

Kalau kita berpikir untung rugi, kita tentu akan memikirkan biaya. Tapi kan Tuhan Maha Kaya, ungkapnya kepada Lombok Post ditemui di kliniknya.

Ia percaya, jika seseorang membantu orang lain dengan ikhlas, makan Tuhan juga pasti akan membantunya. Saya meski dibayar Rp 5 ribu Alhamdulillah tidak pernah kekurangan uang, kita cari berkah, imbuhnya.

H Ruslan menuturkan dirinya masuk sebagai anggota TNI tahun 1978. Tiga tahun dinas, ia mendapat kesempatan untuk sekolah kesehatan di Denpasar selama delapan bulan. Selama delapan bulan itu, ia merasa mendapat bekal ilmu tenaga kesehatan yang lengkap. Mengingat ia juga disiapkan untuk layanan kesehatan dalam kondisi perang.

Selesai mengikuti pendidikan kesehatan, ia kemudian diterjunkan ke masyarakat di desa-desa. H Ruslan ingat betul bagaimana ia melayani masyarakat dari kampung ke kampung dan dari rumah ke rumah. Saya melayani masyarakat dengan bayaran seikhlasnya. Saat itu dibayar Rp 1 ribu atau berapapun dikasih itu tidak masalah, ujar pria tiga anak tersebut.

Baginya, banyak jalan untuk mendapat rezeki. Tidak hanya bayaran atau uang semata. Apalagi ketika membantu orang dengan ikhlas, kadang mereka juga membayarnya dengan doa. Orang miskin itu doanya 100 persen. Kalau kita bantu, mereka akan mendoakan kita dengan tulus, yakinnya.

Keyakinan inilah yang membuatnya begitu ikhlas melayani masyarakat. Khususnya dari kalangan masyarakat kurang mampu. Mudahan orang di luar saya baik perawat, dokter dan dokter spesialis juga mau membantu sesama yang kurang mampu. Mari cari keberkahan hidup sebagai seorang tenaga kesehatan, ajaknya.

Ilmu kesehatan yang didapatkan dijelaskannya adalah anugerah sekaligus tanggung jawab. Itu harus dimanfaatkan membantu masyarakat yang lemah agar ilmu tersebut tidak sia-sia. Kita bantu orang, Allah SWT akan bantu kita, pungkas H Ruslan. (*/r3)

Topik Menarik