Negara-negara Barat Berpesta Sanksi untuk Hancurkan Rusia, Lavrov: Perang Total Sudah Dideklarasikan

Negara-negara Barat Berpesta Sanksi untuk Hancurkan Rusia, Lavrov: Perang Total Sudah Dideklarasikan

Nasional | radartegal | Sabtu, 26 Maret 2022 - 07:50
share

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan negara-negara Barat sedang meluncurkan perang melawan Rusia. Secara terang-terangan, mereka bahkan menunjukkan tujuan yang sebenarnya.

Yaitu mencekik Rusia dengan cara berusaha menghancurkan ekonominya. Penegasan itu diungkapkan Lavrov, Jumat (25/3), yang menekankan bahwa saat ini perang total itu sudah dideklarasikan.

"Hari ini, perang hibrida sejati, \'perang total\' telah dinyatakan melawan kita. Istilah ini, yang dieksploitasi oleh Jerman Hitler, sekarang diucapkan oleh banyak politisi Eropa ketika berbicara tentang apa yang ingin mereka lakukan dengan Rusia," ujarv Lavrov, seperyi dikutip dari TASS.

"Barat dengan terbuka mengumumkan tujuan mereka untuk menghancurkan, menghancurkan, menghancurkan, dan mencekik ekonomi Rusia dan Rusia secara keseluruhan," tegas Lavrov.

\'Pesta sanksi\' yang dilakukan negara-negara Barat ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa apa yang diajarkan Barat tentang kebebasan berekspresi, ekonomi pasar, hak milik pribadi, serta praduga tak bersalah, tidak bernilai sedikit pun, katanya.

Sementara itu, 15 miliar meter kubik (bcm) gas alam cair (LNG) akan berusaha dipasok Amerika Serikat (AS) ke Uni Eropa (UE) tahun ini. Cara ini dilakukan untuk membantu "menyingkirkan" pasokan gas dari Rusia ke Kawasan itu.

AS berjanji akan mengirimkan setidaknya 15 miliar meter kubik (bcm) lebih banyak LNG ke UE tahun ini daripada yang direncanakan sebelumnya. Hal itu diungkapkan Presiden AS Joe Biden saat menghadiri KTT NATO di Brussels, Kamis (24/3) lalu.

Salah satu sumber NATO menambahkan, kesepakatan itu juga akan mencakup ekspor LNG AS yang lebih banyak ke UE pada 2023.

Dikatakan oleh pejabat senior dari UE dan AS, kedua negara bertujuan untuk mengurangi ketergantungan gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini dan mengakhiri semua impor bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027 karena invasi Rusia ke Ukraina.

AS dan UE kini lebih was-was akan perintah Putin yang mewajibkan seluruh transaksi pasokan gas wajib memakai Rubel. Mereka mengatakan itu akan merusak harga dan membahayakan sirkulasi valuta asing mereka. (rmol/zul)

Topik Menarik