Melalui W20, Paman Birin Ingin Kenalkan Keunikan Kalsel di Kancah Mancanegara

Melalui W20, Paman Birin Ingin Kenalkan Keunikan Kalsel di Kancah Mancanegara

Nasional | apahabar.com | Kamis, 24 Maret 2022 - 14:40
share

apahabar.com, BANJARMASIN Kesehatan perempuan dan kesetaraan gender menjadi bahasan serius dalam kegiatan Women20 (W20) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Seperti diketahui, kota Seribu Sungai menjadi salah satu tuan rumah pelaksanaan G20 Presidensi Indonesia tahun 2022 selama 23-25 Maret.

Salah satu rangkaian kegiatan tersebut yakni seminar bertajuk Promoting Health Response To Recover Together, Equally yang dihelat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (23/3).

Seminar dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Sebagai tuan rumah pada kegiatan kelas dunia, tentu membuatnya bangga.

Ini awal pergerakan kita dalam bersama-sama mengangkat harkat martabat perempuan khususnya di Kalsel, katanya.

Melalui W20, sinergi dan masukan dari para pemimpin negara di dunia mampu menempatkan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sebagai pusat diskusi global.

Terlebih selama pandemi, peningkatan kematian ibu dan tingginya angka stunting cukup menjadi perhatian.

Kesehatan perempuan dalam hal reproduksi dan pemenuhan gizi juga membutuhkan perhatian yang spesifik, sebab akan berpengaruh pada generasi yang akan datang, ucap Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel.

Paman Birin berharap, kesempatan menjadi tuan rumah bisa dijadikan peluang untuk mengenalkan keunikan Kalsel di kancah internasional.

Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi sangat mengapresiasi komitmen dari berbagai negara dalam rangka mendukung perempuan mencapai potensi mereka sebagai bagian dari pengentasan berbagai isu global.

Kami pun percaya, aksi nyata dapat mendorong pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender untuk berevolusi secara global, ujarnya.

W20 Presidensi Indonesia ingin mendorong komitmen para pemimpin negara atau pemerintahan untuk menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai pusat diskusi global terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Selain itu, juga butuh komitmen untuk mengurangi diskriminasi terhadap perempuan untuk berpartipasi aktif dalam pemulihan masa pandemi Covid-19, ujarnya.

Co-Chair W20 Presidensi Indonesia, Dian Siswarini mengatakan Indonesia menempatkan diri sebagai sentral diplomasi di antara 20 negara ekonomi terbesar. Berpegang pada penyelesaian 4 isu prioritas W20.

Engagement Group W20 ini juga diharapkan mampu mengaktifkan gerakan maupun pemikirin baru dari perempuan, bukan hanya di ranah global tapi juga di dalam negara anggota G20 sendiri dengan didukung oleh best practices sebagai katalis, tambah Dian.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, agenda W20 Presidensi Indonesia selama setahun ini akan mengangkat empat isu prioritas.

Pertama, mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.

Kedua, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Ketiga, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Keempat, tanggapan kesehatan yang setara gender.

Posisi Indonesia juga diharapkan dapat semakin mendekatkan rakyat Indonesia khususnya daerah yang menjadi tempat pelaksanaan agenda G20 juga W20 kepada proses diplomasi.

Dengan membawa pertemuan ini ke berbagai daerah, maka Indonesia akan semakin dikenal karena keberagamannya, menarik kunjungan wisatawan, hingga membuka kesempatan investasi yang didukung dengan program-program yang akan dibentuk selama presidensi, tutur Dian.

W20 memiliki tujuan utama mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai bagian integral dari proses G20.

Adapun negara yang masuk G20 yaitu Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.

Topik Menarik