Tren Wisata Belanja dan Kuliner di Kota Surabaya Bergerak Positif

Tren Wisata Belanja dan Kuliner di Kota Surabaya Bergerak Positif

Nasional | jawapos | Kamis, 24 Maret 2022 - 12:49
share

JawaPos.com- Usaha di bidang pariwisata di Kota Pahlawan diprediksi terus tumbuh tahun ini. Optimisme itu terlihat dari tingginya antusiasme warga yang berkunjung ke tempat wisata serta munculnya spot kuliner baru.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati menyebut peluang usaha wisata terbuka lebar di Surabaya. Dia yakin tahun ini sektor pariwisata bakal bangkit. Cara paling sederhananya bisa dilihat dari usaha kuliner yang mulai tumbuh, terangnya.

Usaha kuliner memang paling rentan terdampak pandemi. Saat virus korona mengamuk di metropolis, warga lebih memilih tinggal di rumah. Mereka khawatir terserang Covid-19. Saat ini virus korona sudah melandai. Kami optimistis usaha kembali bangkit, ucapnya.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya Musdiq Ali Suhudi menjelaskan, sejak awal tahun memang usaha pariwisata menunjukkan tren positif. Hal itu terlihat dari sumbangan pajak yang masuk ke kas daerah. Ini paling banter usaha pariwisata. Nah, untuk hiburan dan lainnya masih berjalan lambat, terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz mengatakan, meski kondisi perekonomian diprediksi membaik, pemkot tak boleh lemah dalam pengawasan pajak. Terutama pajak dari restoran dan hotel. Menurut dia, pajak adalah tulang punggung pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya. Sementara sejak pandemi muncul, tidak sedikit hotel atau restoran yang terdampak, katanya.

Berdasar pengamatan Mahfudz, saat ini tidak sedikit hotel dan restoran yang masih menunggak pembayaran pajak namun tetap beroperasi. Karena itu, dia meminta pemkot tegas. Pelaku usaha yang belum membayar pajak harus ditagih. Karena membayar pajak adalah kewajiban, tegasnya.

Mahfudz memberikan masukan agar pembayaran pajak berjalan lancar. Misalnya, wajib pajak (WP) yang menunggak mendapatkan treatment khusus. Mereka diperbolehkan mengangsur. Atau pemkot bisa menghapuskan denda administratif dari keterlambatan pajak, terangnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mendorong pemkot untuk memberikan kemudahan pembayaran pajak. Sebab, pandemi masih berlangsung.

Topik Menarik